Wajib Gunung AM XXI Pendakian Gunung Sindoro Jalur Bansari

5 10 2021

Pada kegiatan wajib gunung kali ini, kelompok kami, kelompok 2 Diklatsar
XXI yang beranggotakan 5 orang dengan 1 pendamping lapangan, yaitu Dimas
Chandra Kurniawan, memulai perjalanan menuju gunung Sindoro pada hari Jumat,
11 Juni 2021, yang diawali dengan upacara pelepasan oleh ketua Makupella, Sri
Wahyuni di Kontrakan Makupella pada pukul 14.00 WIB.

Foto bersama setelah upacara pelepasan
Sumber : Dokumentasi oleh Amma Dinda

Setelah selesai kegiatan upacara pelepasan kami bersiap menyiapkan semua
peralatan yang hendak dibawa supaya tidak ada yang tertinggal sembari menunggu
travel yang telah kami pesan tiba menjemput. Cukup lama berselang sekitar 1 jam
lamanya tepat pukul 15.28 WIB travel yang hendak membawa kami menuju BC
Kompas Bansari pun tiba, kelompok kami dan juga kelompok 1 yang juga
menggunakan travel yang sama langsung saja memasukan barang bawaan kita ke
dalam travel untuk segera berangkat menuju BC pendakian. Setelah semua barang
telah masuk ke dalam bagasi travel, kami pun menempati tempat duduk yang ada
dalam travel dan segera bertolak menuju BC pendakian, baru berjalan sebentar
travel berhenti di SPBU untuk mengisi bahan bakar kendaraan. Setelah itu kita
berlanjut menuju BC pendakian, singkat cerita memasuki Kota Magelang, kita
berhenti sejenak untuk melaksanakan sholat maghrib di masjid Agung Payaman
pada pukul 18.30 WIB, setelah selesai menunaikan sholat kami melanjutkan
perjalanan tujuan kami pertama yaitu mengantarkan kelompok 1 terlebih dahulu
menuju BC Cepit. Kami tiba di BC Cepit pada pukul 19.54 WIB. Setelah kelompok
1 turun dan menurunkan barangnya, kami melanjutkan perjalanan menuju tujuan utama kami, yaitu BC Kompas Bansari. Kami sampai di BC Kompas Bansari pada
pukul 20.43 WIB.

Kondisi setiba di BC pendakian
Sumber : dokumentasi Rizky Darmawan Putra

Sesampainya di BC kami disambut baik oleh pihak BC Kompas Bansari,
kami pun dipersilahkan untuk beristirahat di ruangan yang telah disediakan.
Suasana sangat sepi, hanya ada kelompok kami yang menempati tempat tersebut.
Setelah menata barang pada tempatnya, kami lanjut menunaikan sholat isya pada
pukul 21.00 WIB. Setelah sholat kami berbincang sejenak dengan penduduk sekitar
sekaligus memesan makanan untuk makan malam kami, untungnya masih ada
warung yang buka dan akhirnya kami memesan nasi goreng dan juga teh hangat.
Kami makan malam pada pukul 21.30 WIB. Setelah makan pada pukul 22.03 WIB
kami melakukan briefing untuk kegiatan esok hari hingga pukul 22.17 WIB. Setelah
melakukan briefing, kami memutuskan untuk beristirahat. Sesuai briefing pada
malam hari, kami terbangun pada pukul 05.00 WIB untuk sholat subuh, setelah
sholat kami melakukan pemanasan untuk meregangkan otot-otot yang kaku. Setelah
pemanasan, pada pukul 06.00 WIB kami melakukan plotting pada BC Kompas
Bansari.

Plotting BC Bansari
Sumber: dokumentasi Rizky Darmawan Putra

Setelah plotting selesai, pada pukul 7.30 WIB kami sarapan pagi dengan
menu ayam geprek dan teh hangat yang kami pesan dari warung yang sama
dengan yang menjual makanan semalam.

Sarapan pagi di BC Bansari
Sumber: dokumentasi Rizky Darmawan Putra

Usai menuntaskan sarapan, waktu menunjukan pukul 08.00 WIB yang
artinya registrasi untuk pendakian sudah dibuka, Rizky selaku perizinan dan Lendhi
sebagai korlap mewakili kami untuk melakukan perizinan di lokasi registrasi.
Setelah itu kami melakukan checklist pada barang kami yang hendak kami bawa
melakukan tracking.

Registrasi
Sumber: dokumentasi Bayu Jati Kuncoro

Akhirnya, pada pukul 09.00 WIB kami telah selesai melakukan registrasi
yang artinya kami siap melakukan pendakian. Kami pun memulai langkah kami menuju pos 1. Perjalanan dari BC Kompas Bansari menuju pos 1 kurang lebih 3
km. Kali ini yang kami lewati pertama adalah jalanan beraspal sekitar 280 meter
yang dikelilingi oleh rumah rumah warga, kemudian dilanjutkan dengan melewati
gang dan jalan bukan lagi aspal melainkan beton sekitar dengan jarak 500 meter,
hingga kami sampai pada jalanan berbatu dan penunjuk arah yang mengarahkan
kami untuk bisa sampai ke pos 1. Setelah melewati plang tersebut, kami mendapati
lingkungan sekitar kami berubah yang tadinya perumahan warga yang padat
menjadi perkebunan warga dengan tanaman berupa cabai merah dan juga tembakau.
Beberapa kali kami beristirahat sejenak untuk mengembalikan tenaga karena medan
bebatuan yang sangat berat. Kami juga melewati embung yang menjadi objek
wisata disana, hingga akhirnya kami sampai di pos 1 pada pukul 11.35 WIB, kami
beristirahat sejenak memakan roti, buah, dan minum air mineral sembari melakukan
plotting pada pos 1.

Suasana Pos 1
Sumber: dokumentasi Febri Wulandari

Setelah dirasa tenaga mulai pulih, pada pukul 12.05 WIB kami melanjutkan
perjalanan menuju pos 2. Kami melewati jalan yang kanan kirinya penuh dengan
rumput dan pepohonan yang sangat rindang. Pada awalnya jalan cukup landai dan
bersahabat namun setelah melewati sungai kecil, pendakian mulai menanjak.
Hingga pada pukul 12.17 WIB kami istirahat sejenak karena ada peringatan gapura
yang bertuliskan “anda sudah mulai mendaki sekarang, siapkan 8 mental anda”,
benar saja pada pukul 12.20 WIB kami melanjutkan perjalanan melewati gapura
tersebut jalur sudah berbeda, jalanan bertanah yang menanjak, dan vegetasi berubah
menjadi palawija dan pepohonan rindang. Jalur bansari ini memiliki karakter hutan
yang lebat dengan ditumbuhi pohon pohon besar. Pada pukul 12.27 WIB kami memutuskan istirahat sejenak karena baru mulai mendaki jalur sudah menanjak
terus, sangat sulit ditemukan medan yang landai untuk beristirahat. Pada pukul
12.30 WIB kami melanjutkan perjalanan dan menemukan jalan semakin menanjak
dengan vegetasi berupa pepohonan pinus dan tanah gambut. Pada pukul 12.40 WIB
kami kembali beristirahat ditengah jalanan yang menanjak dengan tanah gambut
diselingi bebatuan hingga pukul 12.45 WIB. Kami pun sampai di pos 2 pada pukul
13.30 WIB.

Suasana di Pos 2
Sumber: dokumentasi Rizky Darmawan Putra

Di pos 2 kami memutuskan untuk ishoma, istirahat, sholat, dan makan
dengan menu mie dan sosis. Pada pos 2 ini ada tempat lapang yang cukup untuk
mendirikan satu tenda. Karena hari sudah semakin sore kami pun memutuskan
untuk kembali melakukan perjalanan pada pukul 14.25 WIB. Perjalanan menuju
pos 3 ini kondisi jalur semakin menanjak bahkan tidak ada bonus dan terdapat
tanjakan yang curam lagi licin dengan jalur yang semakin sempit, vegetasi juga
masih sama yaitu pepohonan pinus yang lebat dan tak jarang banyak ditemui pohon
tumbang menghalangi jalan kami. Pada pukul 14.45 WIB kami memutuskan untuk
beristirahat sejenak karena medan yang terlalu ekstrim dan jalan kembali 2 menit
kemudian tepatnya pukul 14.47 WIB. 20 menit setelah berjalan, kami menemukan
plang pos tunggangan. Kami kira itu adalah pos 3 yang artinya sebelum pos ini ada
jalan menuju sumber mata air. Memang benar sebelum pos ini ada jalur yang
menyimpang kebawah dan kami kira itu jalur ke mata air. Akhirnya Bayu dan
Lendhi memutuskan untuk memeriksa apakah benar ada sumber mata air atau tidak
dan ternyata tidak ada. Pada pukul 15.27 WIB kami memutuskan untuk lanjut dan
benar saja ternyata pos mata air masih berada diatas setelah satu jam berjalan. Akhirnya kami sampai di plang sumber mata air pada pukul 16.25 WIB, disini kami
berhenti untuk mengambil air. Berhubung menurut informasi jalur untuk
mengambil air cukup berat dilalui, kami memutuskan memilih Lendhi dan Bayu
untuk berangkat mengambil air, hingga pada pukul 16.53 WIB Bayu dan Lendhi
tidak ada kontak sama sekali dengan tim, hingga akhirnya mereka kembali dengan
membawa air yang telah diambil, setelah ditanya mereka berdalih sholat terlebih
dahulu dipinggir sumber mata air, namun sayang jangkauan HT yang di gunakan
tidak sampai, sehingga terjadi komunikasi yang tidak berjalan dengan baik sehingga
menimbulkan kekhawatiran.

Pada pukul 17.42 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3, hanya
butuh waktu 3 menit untuk kami sampai di pos 3, karena jaraknya yang memang
dekat dengan plang mata air. Pukul 17.44 WIB kami melakukan plotting terhadap
pos 3, dan langsung melanjutkan perjalanan menuju pos 4, sebelum itu dilakukan
briefing terlebih dahulu, karena hari yang sudah mulai gelap, sehingga perlu
rencana baru agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Pada pukul 18.39 WIB kami akhirnya sampai di pos 4, disini kami
memutuskan untuk mendirikan tenda, karena kondisi yang tidak memungkinkan
untuk melanjutkan tracking disaat hari sudah mulai gelap dan jarak pos 4 ke pos 5
yang lumayan jauh. Pada 19.00 WIB kami selesai mendirikan tenda, kami pun
berganti pakaian menjadi pakaian tidur, pada pukul 20.00 WIB kami mulai
memasak, dengan menu nasi, sayur sop, sosis, pentol, dan tempe. Hingga pada
pukul 20.30 WIB kami mulai makan. Selesai makan kami melakukan briefing
kembali pada pukul 22.10 WIB dan beristirahat hingga pukul 05.00 WIB.

Suasana memasak di Camp, Pos 4
Sumber: dokumentasi oleh Rizky Darmawan Putra

Pada pukul 05.30 WIB kami memulai summit menuju puncak, dengan
bermodalkan 2 tas carrier dan masing-masing membawa daypack atau tas
selempang. Kami mulai menyusuri jalan yang semakin menanjak dan sempit
dengan vegetasi pepohonan besar yang sangat lebat. Pada pukul 06.00 WIB kami
break sejenak untuk menunggu Rizky membuang hajatnya, pukul 06.10 WIB kami
melanjutkan perjalanan. Pada pukul 06.12 WIB kami sampai di pos ojek. Di pos
ojek ini terdapat tanah lapang yang bisa untuk menirikan 2-3 tenda. Kemudian
kami melanjutkan kembali pendakian pada pukul 06.15 WIB, pada pukul 06.22
WIB kami memutuskan untuk rehat sejenak ditengah jalur yang menanjak hingga
pukul 06.27 WIB. Semakin naik jalur semakin mengerikan dengan vegetasinya
yang mulai terbuka dengan rumput rumput yang lebat dan pohon berdaun seperti
lomtoro, dan jalanan yang kian menanjak dan banyak kerikil dijalur. Pada 06.42
WIB kami break karena Rizky mulai mengalami gangguan kesehatan berupa masuk
angin, setelah kondisi membaik, kami melanjutkan perjalanan pada pukul 06.48
WIB. akhirnya pada pukul 07.40 WIB kami sampai di pos 5.

Pos 5
Sumber: dokumentasi Bintari Afrinayumi

Di pos 5 kami melakukan plotting terhadap pos 5. Pada pukul 08.06 WIB,
kami melanjutkan perjalanan menuju pos 6, disini jalurnya berupa tanah gambur
dan bebatuan besar, tidak ada lagi pepohonan disini yang ada hanya ilalang. Pada
09.24 WIB kami istirahat sejenak karena medan yang cukup berat berupa bebatuan
dan jalan yang terus menanjak. Kami akhirnya sampai di pos 6 pada pukul 10.25
WIB.

Di pos 6 kami istirahat sejenak dan melakukan plotting. Hingga pada 10.42
WIB kami melakukan summit untuk menuju puncak gunung Sindoro. Kami berhasil
menggapai puncak pada pukul 10.52 WIB

Puncak Sindoro
Sumber: dokumentasi Dimas Chandra Kurniawan

Sesampainya dipuncak, kami melakukan sesi foto, serta ucapan rasa syukur
kami kepada Tuhan Yang Maha Esa. Puncak Sindoro via Bansari ini didominasi
oleh bebatuan dan ada kawah ditengahnya. Karena hari sudah siang kami
memutuskan untuk turun.

Perjalanan turun gunung Sindoro merupakan suatu hal yang menantang
karena jalan yang curam dan medan yang berdebu dan licin. Kami turun dari puncak
sekitar pukul 12.09 WIB dan sampai di pos 6 pukul 12.17 WIB. Pukul 12.19 WIB
kami melanjutkan untuk turun hingga tiba di pos 5 pada pukul 13.30 WIB dan
melanjutkan perjalanan lagi pada pukul 14.00 WIB. Perjalanan dari pos 5 ke pos 4
harus sangat hati hati karena vetegasi yang terbuka dengan jalan yang tertutup
rumput lebat dan jalan cukup curam, namun setelah melewati pos ojek vegetasi
sudah mulai rapat dipenuhi pohon pohon besar. Pada pukul 14.30 WIB kami
sampai di pos 4 dan langsung melakukan pembongkaran tenda serta packing.

Pada perjalanan menuju pos 3 Bayu dan Lendhi memisahkan diri dari
rombongan, untuk mempercepat waktu karena harus mengambil air di sumber mata
air. Pukul 15.55 WIB tim melanjutkan perjalanan hingga sampai di pos 3 pada pukul
16.45 WIB kami istirahat sejenak, pukul 17.04 WIB kami memasak untuk makan
kami. Pada pukul 18.18 WIB kami melanjutkan perjalanan turun. Pukul 19.49 WIB
kami akhirnya sampai di pos 2 kami terus melanjutkan perjalanan, kami break pada pukul 20.55 WIB, lanjut kembali berjalan pukul 21.00 WIB, kami akhirnya sampai
di pos 1 pukul 21.43 WIB, pada pukul 21.47 WIB kami lanjutkan perjalanan, kami
kembali rehat di embung pada pukul 22.18 WIB dan melanjutkan kembali pada
pukul 22.25 WIB, hingga akhirnya kami sampai di BC pendakian pada pukul 00.05
WIB. kami istirahat sejenak dan melakukan registrasi kembali, hingga pukul 00.30
WIB travel kami tiba untuk menjemput dan kami melanjutkan perjalanan menuju
Kontrakan Makupella, kami tiba di Kontrakan Makupella pada pukul 03.00 WIB.





Kearifan Lokal Pengembaraan Diklatsar XIX – Mengeksplore Budaya Domba Garut

25 06 2020

Domba Garut

Berbicara Garut tentu sulit untuk melepaskan identitas hewan yang satu ini yaitu Domba Garut. Hewan herbivora satu ini menjadi salah satu ikon kabupaten Garut. Di Desa Dangiang,cilawu, Domba khas Kabupaten Garut dikenal memiliki postur tubuh tegap dan tanduk kokoh. Pada bagian leher, bulu domba ini dibiarkan tumbuh panjang sehingga menyerupai surai singa (“nyinga”). Domba jantan biasanya dipersiapkan sebagai domba petarung dalam seni tradisional adu domba. Seekor domba jantan dewasa berusia dua tahun bisa mencapai bobot 90 kilogram, panjang 81 centimeter, dan lingkar dada 107 cm. Sementara domba betina dewasa rata-rata berbobot 55 kg dengan panjang 60 cm dan lingkar dada 87 cm. Seekor induk domba tangkas dapat melahirkan dua kali dalam setahun dengan dua hingga tiga anak setiap kelahiran. Bila dicermati, tanduk domba garut berbentuk khas, berbeda dengan domba lain. Sedikitnya ada empat bentuk tanduk yang menjadi favorit para penghobi domba, yakni bentuk “gayor”, “golong tambang”, “leang”, dan “ngabendo”. Penamaan itu menunjukkan perbedaan bentuk dan arah tumbuh tanduk. Supaya hitam mengilap, peternak biasa mengoleskan minyak kemiri pada tanduk domba. Keunikan bentuk tanduk domba garut tidak terlepas dari asal-usulnya. Domba garut masa kini berasal dari keturunan tiga jenis domba, yakni domba lokal Priangan, domba merino asal Spanyol, dan domba kaapstad asal Afrika. Domba merino dan kaapstad masuk ke wilayah Priangan dibawa oleh pengusaha teh KF Holle, yang menernakkan domba itu pertama kali pada 1864. Tak berselang lama, domba impor itu pun menyebar di kalangan penghobi domba, antara lain Bupati Garut Suryakarta Legawa (1915-1929). Adapun domba lokal yang disilangkan dengan domba impor itu berasal dari Kampung Cibuluh, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan. Saat ini terdapat sekitar 400.000 domba garut yang dibudidayakan di 18 kecamatan di Garut. Domba ini juga diternakkan para penghobi domba tangkas di wilayah Priangan, terutama Bandung dan Bogor. Selain untuk ketangkasan, domba garut juga dipelihara untuk diambil dagingnya.
Domba tangkas asal Kabupaten Garut ini mendapatkan perawatan super istimewa, bisa jadi lebih istimewa dari manusia. Domba tangkas berharga puluhan hingga ratusan juta itu rutin menjalani perawatan kuku dan mencukur bulu, serta mandi dan keramas layaknya di sebuah salon kecantikan.  Pastinya, domba-domba ini bukan untuk dikurbankan saat Hari Raya Idul Adha mendatang, melainkan untuk persiapan seni ketangkasan adu domba keesokan harinya.  Saat ditemui di peternakannya yang berlokasi di Desa Dangiang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Sabtu (01/01/2020), Abah Uuk yang biasa dipanggil oleh warga setempat terlihat sibuk membersihkan kandang sekaligus menyiapkan dombanya untuk mendapat terapi dipijat sebelum dimandikan di kolam yang berdekatan dengan kandangnya.  Abah Uuk terlihat sibuk memijat sekitar tiga domba yang dianggap jagoannya untuk persiapan ketangkasan adu domba. Sesekali peternak yang berumur 61 tahun ini berhadapan langsung untuk melatih Seekor domba jantan berbulu lebat yang diberi nama Mawar ini tanpa takut terkena tanduk yang sangat kuat. “Perawatan kaki dengan memotong kuku agar tetap rapi, dan memandikan domba dilakukan seminggu sekali namun dilihat dari faktor cuaca jika mendukung,” ucap Abah Uuk sembari memijat domba kesayangannya dengan tangannya. Setelah proses pemijatan selesai, domba tersebut dibiarkan terlebih dahalu baru kemudian dimasukan kedalam kandang kembali seusai perawatan. Hampir setiap Minggu, pemilik domba yang ada didaerah Garut menggelar atraksi adu Domba dan melatih si Domba agar semakin kuat ketika diajak bertarung dengan Domba lain. Kegiatan ini sudah termasuk seni tradisi Laga Domba dikabupaten Garut. Atraksi laga domba biasanya diadakan bergiliran di setiap desa yang ada di Kabupaten Garut.
Berikut adalah tips perawatan domba Garut agar peternakan dapat berhasil :

  1. Kandang Sesuai Standar

Kondisi kandang merupakan faktor penting penentu kenyamanan hewan peliharaan maupun ternak. Ketika kandang berhasil membuat mereka betah, maka mereka akan berproduksi dengan kualitas A. Dari domba Garut misalnya, jika merasa nyaman di kandangnya, mereka akan memproduksi susu yang lezat dan menyegarkan, selain itu berat badan mereka akan semakin gemuk.
Kandang yang baik untuk domba Garut sendiri harus kokoh, sebab penggunaannya tentu ditujukan untuk jangka panjang. Luasnya cukup untuk mengakomodasi semua ternak tanpa perlu berdesakan. Usahakan kandang mendapatkan cukup pancaran sinar matahari yang bagus bagi pertumbuhan ternak. Hindari menggunakan atap yang memiliki daya serap tinggi terhadap panas, lebih baik jerami. Kandang juga harus rajin dibersihkan, minimal seminggu sekali agar bersih dari kotoran yang kadang dapat menjadi sumber penyakit bagi ternak. Namun akan lebih baik bila dapat dibersihkan setiap hari sehingga ternak pun menjadi lebih nyaman. Lantai, sudut-sudut, serta atap merupakan titik-titik kandang yang harus rajin diperiksa dan dibersihkan.

  1. Komposisi Makanan Lengkap

Berbeda dari ternak lain seperti sapi dan kambing, makanan untuk domba Garut memiliki komposisi berbeda yang terdiri dari empat jenis dan diberikan dalam secara bersamaan ketika waktu makan telah tiba. Yakni : rerumputan, varian kacang-kacangan, hasil limbah pertanian, juga konsentrat atau pemberi rasa. Konsistensinya sendiri berbeda-beda, disesuaikan dengan usia ternak.

  1. Pemberian Obat dan Vaksin Secara Rutin

Ternak harus diberikan obat serta vaksin untuk membantu menjaga kesehatan agarterhindar dari penyakit. Hal ini penting dilakukan mengingat mikroba, virus, serta bakteri sangat mudah menyerang ternak, terutama mamalia. Jika tidak dilakukan tindakan pencegahan seperti vaksinasi, dikhawatirkan daya tahan tubuh dari ternak akan semakin menurun dan kemudian jatuh sakit.

  1. Kontrol Kebersihan Diri Ternak Secara Berkala

Tidak ubahnya seperti manusia, ternak pun harus dijaga kebersihan dirinya untuk menghindari kuman-kuman yang mungkin menempel pada bagian tubuh. Penting pula untuk menjaga penampilan fisiknya agar terlihat bersih, sehat, dan segar, sehingga konsumen nantinya tidak akan merasa jijik dan berubah pikiran.
Tidak hanya memberi ilmu untuk perawatan mengenai domba garut yang di peliharanya, Abah Uuk juga menyambut kami seperti keluarga sendiri saat kami berkunjung ke rumahnya. Beliau sangat senang dengan tamu yang datang untuk berbagi ilmu tentang domba garut apalagi seperti anak-anak muda seperti kami yang tidak malu untuk belajar tentang kebudayaan di suatu daerah ujar Abah Uuk. Suasana senang saat berada di rumahnya berbagi canda tawa dengan keluarga Abah Uuk di tambah lagi pemandangan indah depan rumahnya yang menghadap langsung dengan gunung guntur. Meskipun terkadang mereka memakai bahasa Sunda yang tidak kami mengerti masyarakat di desa Dangiang sangatlah ramah dan senantiasa membantu kami selama di sana.

Dalam melakukan pengamatan mengenai domba garut terdapat dokumentasi yang bisa dilihat di youtube Makupella Yogyakata. Adapun narahubung yang dapat dihubungi sebagai berikut :
Amma Dinda (Ketua Makupella) : 081241526297
Abah Uuk (Pemilik Domba) : 083819222843





DATA SPESIFIK WAJIB GUNUNG ANGGOTA MUDA MAKUPELLA DIKLATSAR XIX GUNUNG LAWU JALUR TAMBAK-CEMORO KANDANG

24 12 2019

Gunung Lawu (3.265 MDPL) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur Gunung Lawu terletak di antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api “istirahat” (diperkirakan terahkir meletus pada tanggal 28 November 1885 dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir. Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.

Jalur Tambak ini merupakan jalur terpanjang diantara semua jalur yang terdapat di Gunung Lawu. Jalur pendakian ini memiliki lima pos pendakian. Di sepanjang jalur pendakian sedikit sekali petunjuk arah yang ada, sehingga pendaki bisa saja tersesat. Pendakian jalur Tambak ini diawali dari basecamp Tambak jalur Tambak.

Basecamp Tambak terletak di ketinggian 1221 MDPL di Desa Berjo, kecamatan Ngarjoyoso, Karanganyar. Perjalanan dari basecamp ke pos I memerlukan waktu sekitar 1 jam 30 menit. Kita akan melewati perumahan warga terlebih dahulu dengan jalan bersemen, setelah itu kita memasuki hutan pinus dengan pemandangan ladang perkebunan warga disepanjang kanan-kiri jalan. Disamping jalur pendakian juga ada jalur motor trail. Sebelum sampai di pos I terdapat pos bayangan pos I jaraknya tidak telalu jauh dengan pos I. Pos I merupakan pos semi permanen yang terbuat dari kayu beratap seng dengan tiang pipa yang bertuliskan “Pos I”, tidak begitu luas bisa, dengan ketinggian 1571 MDPL. Terletak pada koordinat 0514640, 9156152.

1. Pos I-pos II (1 jam 15 menit)
Perjalanan dari pos I ke pos II membutuhkan waktu sekitar 1 jam 15 menit. Disepanjang perjalanan, medan sudah mulai berbeda dengan pos I karena sudah memasuki hutan rimbun, untuk pohon pinus disepanjang jalan menuju pos II sudah tidak ada. Untuk kondisi jalur tidak terlalu menanjak. Sepanjang perjalanan tidak ditemui sumber air. Pos II merupakan pos yang terletak di hutan. Sebidang tanah datar yang tidak jauh beda dengan pos I akan tetapi lebih luas dari pos I dengan pos yang terbuat dari kayu beratap seng, pos ini ditandai dengan kayu yang bertuliskan “Pos 2”. Pos II ini ada di ketinggian 1827 MDPL. Terletak pada koordinat 0517356, 9156011.

2. Pos II – Pos III (2 jam)
Pos III berada pada ketinggian 2138 MDPL. Perjalanan menuju pos III memerlukan waktu kurang lebih 2 jam. Dari pos II ke pos III jalan tidak jauh beda dengan jalur menuju pos II yaitu di tengah tengah hutan yang masih alami. Untuk kondisi jalur menuju pos III itu lebih panjang dari pos sebelumnya dan lumayan menanjak. Di sepanjang perjalanan tidak ditemui sumber air karena di tengah-tengah hutan. Di sepanjang jalan pos III terdapat jalur motor trail yang menuju gunung Lawu. Pos III ditandai dengan sebuah tiang kayu yang bertuliskan “Pos 3” yang merupakan tanah petak yang tidak terlalu luas. Terletak pada koordinat 0518505, 9156152.

3. Pos III – Pos IV (2 jam)
Perjalanan menuju pos IV jalurnya cukup panjang dari pada jalur-jalur. Perjalanan menuju pos IV memerlukan waktu sekitar 2 jam. Vegetasi merupakan hutan yang rindang dengan beberapa pohon tetapi jalanan terlihat jelas. Pos IV ditandai dengan adanya pohon yang cemara. Vegetasi hutan lebat dengan sedikit sinar matahari. Tanah terasa lembab. Terdapat shelter semi permanen di pos IV. Pos IV terletak pada ketinggian 2431 MDPL. Terletak pada koordinat 0519169, 9156397.

4. Pos IV – Pos V (2 jam 30 menit)
Dari pos IV menuju pos V memerlukan waktu 2 jam 30 menit. Jalur menuju pos V ini adalah adalah jalur tepanjang dari jalur-jalur sebelumnya. Jalan menuju pos V ini cukup menanjak karena sudah memasuki lereng dari gunung lawu. Dan pos V teletak di ketinggian MDPL. Vegetasi masih hutan lebat dengan sinar matahari. Terdapat shelter semi permanen di pos V dan hamparan rumput hijau yang cukup luas dan hampaan pemandangan yang sangat indah. Terletak pada koordinat 0520058, 9156567.

5. Pos V Tambak – Pos VI Tambak (pertemuan pos 3 jalur cemoro kandang)
Perjalanan menuju pertemuan pos VI Tambak ini cukup panjang. Jalur yang dilewati sudah melalui bebatuan kecil dengan pemandangan yang cukup indah berupa hamparan bukit-bukit yang luas. Pos VI ini berketinggian 3174 MDPL. Vegetasi pos VI menuju warung Mbok Yem adalah bunga Edelweis. Terletak pada koordinat 0520927, 9156641.
Pos VI Tambak– Warung Mbok Yem (30 Menit)
Pejalanan menuju warung Mbok Yem dari pos VI Tambak membutuhkan waktu hanya 30 menit. Untuk jalurnya tidak terlalu sulit dengan jalan bebatuan kecil. Warung Mbok Yem berketinggian 3151 MDPL. Terletak pada koordinat 0521701, 9157123.

6. Warung Mbok Yem – Puncak Hargo Dumilah (35 menit)
Puncak Hargo Dumilah terletak di ketinggian 3265 MDPL. Dengan estimasi waktu 35 menit, dengan kondisi jalur yang menanjak dengan bebatuan yang lumayan agak besar. Vegetasi tembuhan bunga edelweis. Dengan titik koordinat 0521443;9156890.

7. Puncak Hargo Dumillah – Sendang Derajat (15 menit)
Sendang Derajat adalah satu-satunya sumber air yang bisa di jumpai di jalur Cemoro Sewu. Sendang ini terletak pada ketinggian 3162 MDPL dan memakan waktu 15 menit dari puncak Hargodumillah. Trek menuju Sendang ini masih melewati jalanan rerumputan. Terletak pada koordinat 0521834, 9156755.

8. Sendang Derajat – Pos V Cemoro Sewu (15 menit)
Mulai dari pos ini, jalur yang dilewati sudah berubah menjadi bebatuan. Pos V Cemoro Sewu terletak di ketinggian 3128 MDPL. Vegetasi berupa pohon cemara.

9. Pos V Cemoro Sewu – Pos IV Cemoro Sewu (15 menit)
Trek yang dilewati sama dengan dengan trek sebelumnya. Vegetasi yang ada berupa rerumputan liar dan pohon cemara. Dari pos V menuju pos IV dibutuhkan waktu sekitar 15 menit.

10. Pos IV Cemoro Sewu – Pos III Cemoro Sewu (45 menit)
Jalur yang dilewati masih berupa bebatuan yang membentuk tangga. Pos III ini terletak di ketinggian 2815 MDPL.
Dapat ditempuh dari pos IV dengan waktu 45 menit. Terletak pada koordinat 0521479, 9155806.

11. Pos III Cemoro Sewu – Pos II Cemoro Sewu (45 menit)
Jalur yang dilewati masih berupa bebatuan yang tersusun menjadi tangga. Vegetasi berupa pohon cemara dan rerumputan. Pos II terletak pada ketinggian 2620 MDPL. Dan dapat ditempuh dengan waktu 45 menit. Terletak pada koordinat 0521523, 9155430.

12. Pos II Cemoro Sewu – Pos I Cemoro Sewu – BC Cemoro Sewu
Jalur dari Pos II ke Pos I masih sama dengan jalur sebelumnya, namun jalurnya lebih panjang. Jalur Menuju BC mengalami perubahan, batuannya tersusun rapi dan kecil-kecil. Dari Pos II sampai BC Cemoro Sewu kira-kira 3 jam. Terletak pada koordinat 0521512, 9154275.





MAKUPELLA ORIENTERING COMPETITION “MaOC” 2018

5 06 2018

Orienteering

//MAKUPELLA NEW EVENT 2018//
*Get move for the glorious & korelasi manusia dengan alam*
Hallo masyarakat Indonesia, sudah gk sabar dengan kelanjutan acara Makupella??
Simak caption dibawah ini !
Makupella mempersembahkan acara spektakuler tahun ini, yaitu :
🔖 “MaOC 2018”
1. Makupella Orienteering Competition 2018 &
2. Photography Competition.
Catat tanggalnya yaaa !!
📌1- 2 September 2018
📍Kategori : umum dan Pelajar
Persiapkan diri kalian!!
Let’s run, let’s win
NB : Pendaftaran dan persyaratan akan kami infokan lebih lanjut. Jadi, pantau terus feed kami.
Narahubung :
📞Evita :  0895348626898 (WA)
📞Sasa : 085867316521 (WA)
#MaOC2018 #orienteering #orienteeringcompetition #orienteeringnasional #orienteeringumum #orienteeringpelajar #competition #lomba #mapala #mapalaIndonesia #lombaorienteering #fotografi #photographycompetition #lombafotografi #politeknikatkyogyakarta #wartapalaindonesia




Gunung Arjuno Via Tretes -Pengembaraan Diklatsar XVII Makupella-

17 05 2018

Gunung Arjuno merupakan sebuah gunung berapi dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Timur. Gunung ini memiliki 4 jalur pendakian yaitu jalur Purwosari (timur), jalur Lawang (tenggara), jalur Batu (barat) dan jalur Tretes. Jalur ini terkenal dengan trek berbatunya  sebagai titik awal (basecamp) pendakian via Tretes, yang terletak di Kabupaten Pasuruan. Tepatnya di Desa Tretes, Pandaan, yang kemudian menjadi nama jalur pendakian lewat utara Gunung Arjuno ini.  basecamp Tretes terletak di depan Hotel Tanjung. Letaknya persis di sebelah kanan jalan (jika kalian dari arah Surabaya/Pandaan)

1. Basecamp – Pos I Pet Bocor (50 Menit)pos 1

Perjalanan dari basecamp dengan koordinat 0679542, 9148650 menuju pos 1 pet bocor dengan koordinat 0679440, 9148225 melewati jalan paving tersusun rapi yang kemudian melewati perkebunan warga dengan track yang tidak terlalu menanjak, apabila telah melewati jalan tanah otomatis pos 1 pet bocor telah dekat, jika ada pertigaan ambil belokan kiri dan apabila ada saung maka itulah pos 1 pet bocor. Di pos 1 pet bocor dapat digunakan untuk beristirahat karena disana ada kasur tipis, dan juga dapat digunakan untuk memasak, makan.

2. Pos 1 Pet bocor – Pos 2 Kop-kopan (7 Jam)IMG_1435Awal jalannya masih mudah berupa jalan cor-coran yang akan melewati pos perizinan terlebih dahulu dengan koordinat 0679427, 9147972 yang lama kelamaan akan berubah menjadi trek berbatu dan berkelok, apabila sudah menemui daerah terbuka dan suara gemercik air sudah terdengar maka pos 2 kop-kopan sudah dekat.  Di sini terdapat sungai yang bisa digunakan untuk sumber. Sumber air di sini bisa langsung di minum. di pos 2 Kopkopan dengan koordinat 0678902, 9146164 kalian bisa mendirikan tenda. Di pos 2 kondisi medannya termasuk luas dan landai namun terbuka.

3. Pos 2 Kop-kopan – Pos 3 Pondokan (8 jam)20180211_171602

Pos 2 hingga Pos 3 jalannya berbatu yang menanjak terus menerus. Di jalur pos 2 menuju pos 3 terdapat tanjakan yang panjang dan curam, namanya tanjakan Asu. Inilah yang menjadi tantangan dan siksaan bagi para pendaki yang menuju ke Arjuno via Tretes.  Kita dapat mendirikan tenda di sini. Sumber air di pondokan ini berada di sebelah kanan pos, turun sebentar dan akan menemui sungai kecil pos 3 pondokan dengan koordinat 0675846, 9146034 ini juga termasuk jalur pertemuan ke Arjuno dan Welirang.

4. Pos 3 Pondokan – Lembah Kidang Savana (35 Menit)

20180212_062700

Di savana yang biasa di sebut sebagai Lembah Kidang ini, juga bisa mendirikan tenda. Lokasi ini lebih menjadi pilihan jika dibandingkan dengan di Pos 3. Pemandangan yang indah di Lembah Kidang dengan koordinat 0676063, 9142919 menjadi salah satu alasan para pendaki melewati jalur Tretes. Belum lagi jika kalian beruntung kalian bisa menemui kawanan Rusa (Kidang, Bhs Jawa). Di sekitar Lembah Kidang juga terdapat sumber air, tetetapi kadang surut bahkan kering saat musim kemarau.

5. Lembah Kidang – Pasar Dieng ( 4 Jam)

20180212_120647

Jalur sebelum menuju ke pasar Dieng akan melewati alas Lali Jiwo, di sini akan membuatmu “Lali Jiwo” karena jalan menanjak tanpa jeda yang mayoritas diisi oleh tumbuhan cemara. Di pasar Dieng pada koordinat 0675296, 9141382 terdapat beberapa makam dan tumbuhan edelwis.

6. Pasar Dieng – Puncak Ogal-Agil (2 Jam)

IMG_1500

Puncak tertinggi Gunung Arjuno 3339 Mdpl dengan koordinat 0675644, 9141377 ditandai dengan banyaknya batu-batu besar yang tersusun rapi. Meskipun sebenarnya batu-batu besar ini cukup stabil, namun kesan yang didapat adalah tumpukan batu besar ini seperti goyah, yang dalam Bahasa Jawa adalah Ogal-agil.

 Vidio Pengembaraan Diklatsar XVII gunung Arjuno Jalur Tretes

 





Peringatan Hari Bumi “Save Earth for Our Future”

17 05 2018

Peringatan Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2018 dapat dilakukan oleh semua orang di seluruh dunia, Meskipun hanya aksi kecil dan sederhana namun akan tetap memberikan pengaruh besar bagi bumi. Dalam rangka peringatan  hari bumi, Makupella mengadakan kegiatan tanam mangrove di pantai Baros pada hari Kamis tanggal 10 Mei 2018 dengan Tema kegiatan “Save Earth for Our Future”.

Kegiatan tanam mangrove ini sudah dilakukan selama 2 tahun berturut-turut dengan memilih lokasi di Pantai Baros. Pemilihan lokasi penanaman mangrove di pantai Baros bukan tanpa alasan. Wilayah pesisir pantai Baros merupakan peralihan antara ekosistem darat dan laut yang bersifat kompleks. Bertambahnya populasi penduduk di Dusun Baros berakibat pada meningkatnya aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seiring berjalannya waktu, lahan di Pantai Baros mulai beralih fungsi, digunakan untuk lahan pemukiman dan bercocok tanam. Akibat pemanfaatan alam yang berlebihan, kerusakan alam pun mulai terlihat.

WhatsApp Image 2018-05-11 at 21.22.14Hari Bumi Makupell

Peserta kegiatan tanam mangrove mulai berkumpul di Kampus 2 Politeknik ATK Yogyakarta dan melakukan registrasi pukul 08.00 WIB. Banyak peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini diantaranya; perwakilan kelas, HIMA, Forum, dan UKM Kampus. Diluar masyarakat kampus sendiri ada beberapa perwakilan dari Komunitas Mangrove, pers dan masyarakat umum yang juga ikut dalam kegiatan tanam mangrove. Setelah peserta melakukan registrasi selanjutnya dilakukan briefing kemudian perjalanan menuju lokasi penanaman mangrove.

WhatsApp Image 2018-05-11 at 21.22.24

Setelah sampai di lokasi, kami melakukan ceremonial pembukaan yang dihadiri presiden mahasiswa Politeknik ATK Yogyakarta dan dilanjutkan dengan sharing materi tentang Mangrove. Sharing materi diisi oleh Saudara Bangkit sebagai moderator dan Bapak Dedi sebagai pemateri, Pak Dedi merupakan salah satu pengelola Kawasan konservasi mangrove. Beliau menjelaskan tentang pengertian mangrove, fungsi dan cara penanaman mangrove yang baik dan benar, supaya ketika pelaksanaan kegiatan penanaman nantinya pohon mangrove bisa tumbuh dengan sebagaimana mestinya.

WhatsApp Image 2018-05-11 at 21.22.32

Selanjutnya setelah sharing Materi, memasuki acara inti yaitu; tanam mangrove. Yang dimulai pukul 10.30 WIB sampai pukul 11.30 WIB. Peserta sangat atusias dalam kegiatan penanaman.

WhatsApp Image 2018-05-11 at 21.25.16

Selesei penanaman mangrove kemudian makan siang dan penutup.  Setelah penutup seluruh peserta kembali ke Kampus 2 Politeknik ATK Yogyakarta.

 





TALKSHOW PERINGATAN HARI AIR SEDUNIA “Memanen Air Hujan Sebagai Alternatif Air Bersih”

7 05 2018

jhiohljCatatan agenda hari air (talk show)

Tanggal 22 maret adalah peringatan hari air sedunia, sehubungan dengan hal tersebut makupella mengadakan acara untuk memperingati hari air dengan mengadakan talk show dengan tema “pemanfaatan air hujan” yang dilaksanakan pada tanggal 27 maret 2018.

Pukul 11.00 WIB panitia melakukan gladi resik di auditorium politeknik ATK Yogyakarta, kemudian kami mendekor audit dipimpin oleh coordinator lapangan hari sampah, pukul 17.00 WIB panitia melakukan breafing yang dipimpin olehkoor hari sampah  dan berkumpul diaudit untuk melakukan tugas masing masing. Pada pukul 17.30 WIB tim adven menjemput salah satu pemateri yaitu bapak agus dibandara  yang baru saja pulang dari Jakarta, karena jarak dari kampus menuju kediaman pak agus lumayan jauh jaraknya, pak agus dating sedikit terlambat.

IMG_5411

Kemudian panitia yang lain bertugas sesuai tugasnya masing masing

Pukul 18.00-18.30 WIB peserta melakukan registrasi pukul 19.00 WIB ibu sri sebagai pemateri telah menempati bangkunya kami sangat bersyukur karena bapak sutopo hadir untuk mewakili pihak akademi  pukul 19.45 acara talk show dimulai kami juga sangat bersyukur karena acara yang kami rencanakan berjlan sesuai harapan kami

IMG_5441

pukul 20.00 WIB bangku demi bangku pun mulai diisi oleh peserta talk show lainnya, malam semakin larut namun semangat peserta tidak juga surut sebelumnya kami merasa kalut, kami takut acara yang sudah lama kami rencanakan gagal senyum kami semakin lebar ktika kami melihat didaftar hadir peserta tidak hanya dari mahasiswa ATK saja melainkan dari luar ATK juga antusiasnya tidak kalah,

IMG_5458

pukul 21.30 WIB acara Tanya jawab antusias peserta sangat luar biasa, malam itu kami merasa menjadi panitia yang cukup berhasil, acara kami berakhir pada pukul 22.00 WIB.

IMG_4031IMG_5556





Peringatan Hari peduli Sampah ; Mengubah sampah Menjadi Barang yang Fungsional

8 03 2018

Pada era modern ini manusia tidak bisa lepas dengan barang-barang yang identik dengan plastik. setiap hari orang akan berkecimbung dengan plastik. plastik sangat digemari oleh manusia karena fungsi yang melimpah, semua akan praktis jika ada plastik. disisi lain plastik juga sangat berbahaya terhadap lingkungan, banyak manusia yang kurang mengerti betapa bahayanya limbah plastik. plastik merupakan barang yang tidak disukai oleh tanah. sifat plastik alot menjadikan plastik sangat sulit untuk diurai. apalagi melihat sekarang banyak sekali sampah plastik yang menggunung dimana mana.

berlaatar belakang itulah, Hari minggu tepatnya pada tanggal 25 febriari 2018, dalam rangka memperingati hari sampah Makupella mengadakan acara bersih-bersih pantai. acara tersebut dilaksanakan di pantai parangtritis. kegiatan dilaksanakan sehari penuh karena melihat sampah yang memang sangat banyak disana. alhasil tim mendapatkan kurang lebih 20 kantong trasbag  setelah seharian penuh memungut sampah dipantai parang tritisWhatsApp Image 2018-03-08 at 18.13.43

 

Pengolahan Hasil Sampah

hasil sampah yang didapatkan akan diolah kembali.

tahap pertama bank sampah :

maksud disini adalah pemfilteran. sampah dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. sampah organik akan dibuang karena sampah organik masih bisa diurai oleh tanah, sampah yang dapat diuangkan akan diuangkan, sampah plastik akan disimpan untuk di manfaatkan. lalu sampah plastik dibersihkan terlebih dahulu supaya terhindar dari kuman atau virus. WhatsApp Image 2018-03-08 at 17.13.23

Tahap kedua penjemuran

sampah yang sudah bersih lalu dikeringkan terlebih dahulu sampai benar benar kering

WhatsApp Image 2018-03-08 at 17.13.24.jpeg

tahap ketiga pembuatan ecco break

eco break sendiri adalah pemanfaatan sampah. eco break sangat banyak sekali macamnya. salah satunya dengan cara hasil sampah yang sudah di jemur dimasukkan ke dalam botol yang bersih. lalu di padatkan hingga keras

WhatsApp Image 2018-03-08 at 18.46.28.jpeg

WhatsApp Image 2018-03-08 at 18.46.11

Tahap terakhir adalah perancangan

ditahap ini kita bisa berimprofisasi, carilah referensi di internet mengenai hasil eco break….

 

inti dari kegiatan ini adalah mengecilkan sampah dan berusaha memanfaatkannya, sampah adalah wabah yang memang harus kita atasi bersama sama.. harapan dari kami kegiatan seperti ini  dapat dipraktekan dimana saja. jika cuma satu dua kelompok yang bergerak pastinya tidak akan ber imbas banyak, beda cerita jika kita semua melakukannya…

“peduli itu hak mu, kamu tuanya menjadi berguna atau tidak kamulah yang menentukan”

Penulis : Bachtiar Riza





Struktur Organisasi Makupella Periode 2017-2018

28 02 2018

Ketua Umum :
Moch. Bachtiar Riza Fahma (NPA. 133/XVI/MKPL/15)

Dewan Penasihat :
Abimanyu Y. R. A (NPA. 096/X/MKPL/09)
Hendras Laksono (NPA. 113/XIII/MKPL/12)

Sekretaris :
Marissa Ovira K. (Anggota Muda XVII)

Bendahara :
Wananda Zuhrotunnisa’ (Anggota Muda XVII)
Hartanti Wulandari (Anggota Muda XVII)

Penelitian dan Pengembangan :
Endang Anggraeni (NPA. 130/XVI/MKPL/15)

Hubungan Masyarakat :
Luthfiana Nur Aida (NPA. 132/XVI/MKPL/15)

Operasional :
Ilham Bintang Pamungkas (NPA. 131/XVI/MKPL/15)

Logistik :
Adam Zariyat (NPA. 125/XVI/MKPL/15)





Struktur Organisasi Makupella Periode 2017-2018

28 02 2018

Ketua Umum :
Moch. Bachtiar Riza Fahma (NPA. 133/XVI/MKPL/15)

Dewan Penasihat :
Abimanyu Y. R. A (NPA. 096/X/MKPL/09)
Hendras Laksono (NPA. 113/XIII/MKPL/12)

Sekretaris :
Marissa Ovira K. (Anggota Muda XVII)

Bendahara :
Wananda Zuhrotunnisa’ (Anggota Muda XVII)
Hartanti Wulandari (Anggota Muda XVII)

Penelitian dan Pengembangan :
Endang Anggraeni (NPA. 130/XVI/MKPL/15)

Hubungan Masyarakat :
Luthfiana Nur Aida (NPA. 132/XVI/MKPL/15)

Operasional :
Ilham Bintang Pamungkas (NPA. 131/XVI/MKPL/15)

Logistik :
Adam Zariyat (NPA. 125/XVI/MKPL/15)