PENGEMBARAAN ORAD SUNGAI PEKALEN PROBOLINGGO

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas keagungan, rahmat dan kehendaknya kami peserta pengembaraan ORAD diklatsar VIII dengan segala kemuliaannya dapat melaksanakan pengembaraan di Sungai Pekalen Probolinggo, 29 – 1 Juni lalu.

Diawali dengan sosialisasi mengenai jenjang pendidikan pengembaraan dari pengurus, dengan beberapa penilaian utama yang harus dipenuhi semua peserta pengembaraan, yakni Eksplorasi, Skill, dan manajemen kegiatan. Terkait dengan eksplorasi yaitu memilih tempat pengembaraan yang benar – benar belum ada data2nya di Makupella guna menambah literature dan juga meningkatkan skill kepencintaalaman dan terutama sekali manajemen yang baik khususnya PRA akan membawa suatu kegiatan itu berjalan lancar.

Dengan pendamping lapangan Tommi Nasrul Hermawan, peserta pengembaraan Berti, Eka dan Dedi mulai mempersiapkan bagaimana pengembaraan ini dapat berjalan sesuai konsep yang sudah dibuat. Kami memilih Sungai Pekalen karena kebetulan belum ada data mengenai pengarungan Sungai Pekalen dari Makupella sendiri dan karakter sungai Pekalen yang berbeda dengan sungai – sungai di Magelang, yaitu sempit dengan tebing di sisi kiri dan kanan sehingga dibutuhkan manuver2 tepat dan cepat dan tentunya akan meningkatkan skill khususnya Skiper.

Kami memutuskan tanggal yang tepat untuk melaksanakan pengembaraan ini yaitu pada tanggal 30 – 31 Mei untuk melakukan pengarungan dan pemetaan sungai Pekalen Atas dan Pekalen Bawah. Sesuai data yang kami dapat, alangkah lebih efektif menggunakan transportasi kereta api untuk berangkat ke Probolinggo. Maka kami memutuskan untuk berangkat pada tanggal 29 Mei, Jum’at pagi dengan keberangkatan kereta Logawa 09.30 WIB. Adapun peserta tambahan dalam pengembaraan kami ini, yaitu Suluh Jatmiko (Kohyen) dan Taufik Rudi Utanto (Kipli). Yang berangkat dari Jogja hanya 5 orang yaitu Berti, Dedi, Eka, Tommi, dan Kohyen sedangkan Kipli menyusul Jum’at malam dari Surabaya .

Singakat cerita ja ne, sabtu pagi 30 Mei,semua personil sudah berkumpul di BC Noars Rafting tepatnya beralamat di Desa Pesawahan Kec. Tiris, Kab, Probolinggo. Dengan konsepan dan agenda yang sudah disusun, yaitu memulai pengarungan Sungai Pekalen Atas pada siang hari, maka pagi harinya kami isi dengan persiapan diri, mental maupun fisik dan terutama segala peralatan. Mas Febri yang kebetulan adalah Operation Manager di Noars sangat membantu kami demi kelancaran kegiatan pengembaraan ini. Yang mana sebelum pelaksanaan, 2 minggu sebelumnya 15-17 Mei kami, Berti, Dedi dan Tommi langsung melakukan survei ke Noars.

Segala persiapan sudah dipersiapkan. Tepatnya pukul 12.15 mobil pun datang menjemput kami untuk dihantarkan ke Start Point. Sungguh berbeda dengan di Magelang, untuk dapat membawa perahu ke start, perahu harus dilipat agar tidak terjadi kesulitan dalam membawa yang jaraknya lumayan jauh dari pemberhentian penghantaran, kira2 1 km lagi menuju pinggiran sungai (start point). Ternyata setelah kami memutuskan untuk melakukan pemetaan terlebih dahulu di Jeram Welcome, tiba2 hujan turun yang semula TMA 35 (standart) langsung naik 40, kami khawatir karena maksimal TMA untuk pengarungan yang direkomendasikan oleh operator setempat yaitu 50-55, itupun sudah mengkhawatirkan.

Begitu sebuah pengarungan yang menakjubkan, selain melewati jeram2 besar dan sungai Pekalen atas sepanjang 12 km kami lalui begitu cepat, yaitu mulai pengarungan pukul 12.40 kami tiba di finish pukul 14.50. Jeram Welcome, Extra vaganza, Pelacur, the matador kami lewati tanpa hambatan walaupun karakter sungai yang berkelok – kelok, namun pada jeram matador,perahu kami ngerapped begitu lama, kurang lebih 15 menit, beruntung kami dibantu rescuer setempat sehingga kami dapat lolos dari itu. Sampai di finish dengan rasa terkejut karena terasa begitu cepat, ternyata TMA begitu cepat naik yaitu 80 dan terus naik karena hujan terus mengguyuri kami.

Hari kedua, 31 Mei Minggu, hari terakhir pelaksanaan pengembaraan kami. Agenda kamipun melakukan pengarungan Pekalen Tengah hingga bawah sepanjang 18 km..Bedanya kali ini kami ditemani 2 orang guide dari Noars menggunakan 1 perahu sendiri, yaitu mas Febri dan Supri yang juga senior guide disana. Ternyata sungguh tidak jauh berbeda dengan Pekalen Atas, jeram2 besar juga yang harus dilewati. Ada beberapa hal, yaitu untuk memulai pengarungan saja, perahu harus dilempar dari atas tebing setinggi 3 meter dan kami menunggu di eddies di depan, Yang terlebih mengerikan selama di Pekalen Tengah ada beberapa jeram yang harus di portaging perahunya. Jeram Zig-Zag yang merupakan air terjun dimana ada penyempitan tebing berkelok, tidak ada yang berani untuk melewati jeram ini menggunakan perahu jika masih sayang dengan nyawanya. Setelah itu ada beberapa drop2an 3 meter yang juga dilewati dengan di linning. Disana kami melakukan pemetaan pada mascot di Pekalen Bawah, yaitu jeram Top Markotop dan Jeram God Bless. Dimulai start pada pukul 10.00 WIB dengan TMA 30 kami tiba di finish Regulo pada pukul 14..00 WIB dengan TMA 35. wauwwww, Pengarungan yang mengasyikkan juga menantang adrenaline kita semua.

Kami langsung kembali ke BC Noars setelah mobil jemputan datang. Sesampai di BC, kami langsung menyuci alat yang digunakan, dan semua diantara kamipun bersih2 diri juga mempersiapkan segala persiapan pulang ke Jogja. Pada pukul 20.00 WIB kami diantar mas Febri ke stasiun Probolinggo. Kami memilih tidur disana karena jadwal kereta yang begitu pagi yaitu berangkat pukul 07.25 WIB. Bangun pagi harinya, ternyata loket sudah dibuka, kami membeli untuk 5 orang karena Kipli juga harus kembali bekerja di Surabaya . Selama dalam perjalanan kami merasakan kesenangan yang sungguh luar biasa terutama para peserta Pengembaraan ORAD. Diselingi canda tawa, tak terasa kami tiba di stasiun lempuyangan pukul 17.05 WIB. Mobil jemputan ternyata sudah menunggu, langsung kami menuju BC Makupella tercinta. Langsung mencuci alat dan Ya Allah puji syukur atas rahmat dan nikmat-Mu.

By : Team Rafting Diksar VIII 2009.