Lagi dan lagi Caving, menuruni indahnya Goa Cokro

4 03 2014

            Sore itu, setelah packing alat dan breefing selesai kami melakukan perjalanan menuju Goa Cokro. Kegiatan ini merupakan Pendidikan Lanjut Divisi Caving dari Anggota Muda Makupella yaitu Anjani. Perjalanan menuju Goa Cokro lumayan jauh dan beberapa kali rombongan kami berhenti untuk sekedar bertanya ke warga arah menuju Goa Cokro. Tim yang beranggotakan : Om Wisnu, Ipil, Mamalia,Bunda Anjani, Susi “congok”, Bos Aneri, Aeni “ngak-ngek” dan Ana “genter” akhirnya tiba di pendopo desa Belimbing setelah perjalanan kurang lebih 3 jam. Pendopo ini biasa digunakan untuk bermalam sebelum melakukan kegiatan di goa cokro.

           Pagi harinya sebagian dari tim mengirimkan surat ijin kepada kepala dukuh Belimbing dan menemui pengelola dari Gua Cokro untuk meminta ijin dan kunci gembok gua.

Anjani, Melalukan Rigging di gua cokro

Anjani, Melalukan Rigging di gua cokro

Pada saat itu kami mendapat beberapa wejangan dari pengelola, bahwa untuk anggota cewe yang sedang berhalangan tidak diperkenankan untuk turun, serta selalu menjaga etika saat berada dalam gua. Hal ini kami maklumi sebagai kearifan lokal dari daerah sini yang harus dihormati. Wal hasil setelah breefing, diputuskan bahwa yang turun ke gua cokro hanya 4 orang saja yaitu : Anjani ( sebagai riging man dan cleaner). Om Wisnu ( secound Man), congok dan mamalia. Dan anggota lain menunggu di mulut goa.

Goa Cokro merupakan goa yang letaknya ada di Kecamatan Pojong Kabupaten Gunung Kidul gua ini merupakan perpaduan antara goa vertikal dan horisontal. Gua Cokro sendiri memiliki 2 buah entrance, mulut goa yang sebelah kiri merupakan entrance yang paling mudah menurut kami karena tidak tertutupi dengan semak2 dan ranting kayu sehingga lebih nyaman untuk dimasuki dibandingkan dengan mulut goa yang sebelah kanan. entrance goa ini semacam lubang sumur yang berdiameter kira-kira 2×1 meter dengan kedalaman  kira-kira 20 meter. Tapi panjang dalam goa kira-kira sampai 200 meter.

Pilar-pilar didalam gua cokro

Pilar-pilar didalam gua cokro

Seusai melakukan Orientasi Medan ( ormed ) Anjani mulai melakukan riging dan memasang beberapa pengaman di dekat mulut goa yang dijadikan sebagai ancor. Mulut goa yang sempit sedikit menyulitkan riging man untuk membuat lintasan dikarenakan rawan friksi. Setelah “Main Ancor” dibuat kemudian diskender dipasang untuk menuruni lintasan. Setelah orang pertama turun dan lintasan dipastikan aman tanpa ada tali friksi orang kedua turun dan selanjutnya deskender dari orang ketiga dan keempatpun menuruni lintasan yang dibuat riging man. Saat masuk pertama kali kedalam goa mengguanakan dengan teknik SRT (Single Rope Technique), setelah melewati mulut goa yang sempit kita akan sampai pada bagian dalam goa yang ternyata cukup luas dan sangat indah dan menakjubkan.

Setiap aktivitas penelusuran gua, tidak lepas dari keadaan gelap total. Justru keadaan seperti ini yang menjadi daya tarik bagi seorang caver, sebutan untuk seorang penelusur gua.

Masuk kelorong sempit,untuk menuju Aula goa cokro

Masuk kelorong sempit,untuk menuju Aula goa cokro

Petualangan di lorong gelap bawah tanah menghasilkan pengalaman tersendiri. Perasaan ingin tahu yang besar bercampur dengan perasaan cemas karena gelap total. Sehingga apabila orang bertanya, “ Mengapa mereka memasuki gua ?”, barangkali catatan Norman Edwin adalah jawabannya, “ Adalah suatu kepuasan bagi seorang penelusur gua bila lampu yang dibawanya merupakan sinar yang mengungkapkan sebuah pemandangan yang menakjubkan di bawah tanah”.

Setelah semua anggota tim sampai didasar goa. Tim melakukan eksplorasi di goa cokro, keadaan tanah yang sangat becek sedikit menyulitkan kami untuk melakukan eksplorasi karena hanya satu orang dari tim kami yang menggunakan sepatu but. Dan keadaan ini menyebabkan sandal gunung yang dipakai salah seorang anggota tim putus. Kami melakukan penelusuran kearah mulut gua yang sebelah kanan. Goa  cokro merupakan tipe goa kering diamana didalam goa tersebut tidak terdapat aliran sungai bawah tanah. penelusuran dialui dengan berjalan kaki biasa diantara jalan yang lembek semacam lumpur sampai pada jalan merangkak dan merayap. tidak seperti goa-goa lain yang pernah kami masuki dimana banyak terdapat stalaktit, stalagmit, didalam goa ini  kami juga menemukan pemandangan menakjubkan lainnya yaitu pola bebatuan melingkar seperti pola pada kayu jati dan juga ornamen kamar pengantin yang luar biasa indahnya.

Setelah puas melakukan eksplorasi dan mengabadikan ornament-ornament indah di goa ini. kami kemudian naik ke atas mulut goa dan Anjani melakukan cleaning. Untuk mengganti kekecewaan dari beberapa anggota yang terpaksa tidak bisa turun, kami melanjutkan perjalanan ke pantai wedi ombo yang kata penduduk sekitar lokasinya tidak terlalu jauh dari goa cokro.

Pengibaran Bendera makupella di dalam gu cokro

Pengibaran Bendera makupella di dalam gu cokro

Ternyata setelah perjalanan selama kuranglebih 2 jam kami baru menginjakan kaki di pantai wedi ombo. Waktu perjalanan yang sangat lama kami pikir. Setelah sampai kami sempat berfoto-foto ria di pantai ( maklum saja karena tim ini mayoritas adalah cewe sehingga sedikit narsis ).

Refreshing di Pantai Wedi Ombo

Refreshing di Pantai Wedi Ombo

Dikarenakan kondisi cuaca yang kurang baik, kami mengurungkan niat kami untuk bermalam di pantai ini.

Benar saja setelah kami berjalan menuju parkiran. Hujan yang sangat deras turun sehingga memaksa kami untuk tertahan di parkiran. Setelah hujan dirasa sedikit mereda kami melanjutkan perjalan menuju jogja nanum disepanjang jalan pulang kami di temani rintik hujan bahkan sampai kami tiba di BC Makupella kondisi masih hujan. Keesokan harinya kami melakukan cuci alat dan melakuakan evaluasi kegiatan kemarin.


Actions

Information

6 responses

3 04 2014
Tommi Nasrul

Never Give Up !!!!

16 06 2014
makupella

siap, mohon bimbingannya terus …

3 04 2014
ardia

mantebbbbbbb

16 06 2014
makupella

sipp mass.. 😀

21 08 2014
putri

kalian kereeen!!

24 10 2014
makupella

Terima kasih mbak putri

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s




%d bloggers like this: