Penerbetin Buletin Soelingan

29 10 2015
Buletin Soelingan

Cover Buletin Soelingan

Salam Lestari ….

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayahnya, sehingga penyusunan Buletin SOELINGAN ini dapat diselesaikan dengan baik.
Maksud dan Tujuan dari Buletin SOELINGAN ini sebagai wadah sarana dan informasi seputar kegiatan rutin Makupella serta media pertukaran informasi baik dalam konteks alam maupun lingkungan. MAKUPELLA sendiri sebagai orgnanisasi pecinta alam bertekad ingin mengajak orang-orang di sekitar untuk lebih mengenal alam dan lingkungan dengan sarana artikel serta tulisan-tulisan yang tersurat dalam buletin ini.
Ucapan terima kasih juga terhaturkan kepada semua pihak yang telah mendukung, untuk suksesnya dalam Kegiatan Eksplorasi dan Konservasi Taman Nasional Meru Betiri.
Semoga Buletin ini Kedepannya dapat berlanjut dan lebih Baik Lagi.
Seriboe Hati Dalam Satoe Djiwa…

Ketua Makupella
Periode 2014-2015

Bachrul Walidin

File Buletin Soelingan Silahkan di download disini…Buletin Soelingan.compressed





Mahasiswa Kupu-Kupu? Udah Ga Zamannya Lagi!

12 10 2009

Apaan sih mahasiswa kupu-kupu? Maksudnya, mahasiswa kuliah-pulang alias mahasiswa yang enggan berorganisasi di kampusnya dan langsung pulang usai kuliah. Mereka berorientasi mengejar Indeks Prestasi (IP) setinggi-tingginya dengan harapan gampang dapat kerja setelah lulus karena IP yang cum laude.

Padahal, kini banyak perusahaan yang tidak lagi menjadikan IP tinggi sebagai satu-satunya syarat untuk merekrut karyawannya. Mulai banyak perusahaan yang lebih melihat curriculum vitae calon karyawannya terutama pengalaman organisasinya. Potensi intelektualitas –yang dilihat dari IP- memang penting dalam meniti karir professional, namun kemampuan berkomunikasi, kerja sama tim (teamwork) dan kecerdasan emosional-spiritual kini juga menjadi syarat utama bagi seorang karyawan untuk sukses memberikan kontribusi positif bagi perusahaannya.

Banyak sarjana fresh graduate yang IP-nya cum laude namun kinerja profesionalnya biasa-biasa saja sehingga karirnya stagnan. Mengapa? Karena sarjana tersebut semasa kuliahnya menjadi mahasiswa kupu-kupu yang ogah berorganisasi dan bersosialisasi sehingga tidak mempunyai kemampuan berkomunikasi yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Belum lagi, banyak profesi tertentu seperti marketing yang tidak hanya membutuhkan kemampuan berkomunikasi yang baik tapi juga kemampuan lobbying dan negosiasi. It’s clear, kemampuan komunikasi, lobbying dan negosiasi tidak akan kita dapatkan di bangku kuliah, tapi akan kita temukan melalui aktivitas berorganisasi. Read the rest of this entry »





Prinsip Versus Sikap Pragmatis

8 09 2009

Dalam kehidupan umat manusia yang makin maju dan makin ruwet (complicated) kepemimpinan dan manajemen sangat dipengaruhi sikap yang tepat menghadapi Prinsip di satu pihak dan Pragmatisme di pihak lain.

Berpegang pada Prinsip berarti mendasarkan segala keputusan pada ketentuan-ketentuan pokok yang telah ditetapkan atau disepakati. Sedangkan Bersikap Pragmatis adalah mengambil keputusan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Maka idealnya adalah mengambil keputusan yang merupakan perwujudan Prinsip sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Orang yang kuat berpegang pada Prinsip cenderung untuk melihat jauh ke depan. Kalau dilakukan secara berlebihan menghasilkan sikap kaku karena kurang memperhatikan situasi dan kondisi yang ada. Sebaliknya orang yang Bersikap Pragmatis lebih memperhatikan keperluan jangka pendek. Sikap pragmatis yang berlebihan menjadikan orang itu tidak berpendirian. Maka untuk mencapai keseimbangan antara dua hal itu diperlukan pertimbangan (judgment) yang matang, melibatkan rasio, emosi, persepsi dan intuisi secara integral. Read the rest of this entry »