Wajib Gunung AM XXI Pendakian Gunung Sindoro Jalur Bansari

5 10 2021

Pada kegiatan wajib gunung kali ini, kelompok kami, kelompok 2 Diklatsar
XXI yang beranggotakan 5 orang dengan 1 pendamping lapangan, yaitu Dimas
Chandra Kurniawan, memulai perjalanan menuju gunung Sindoro pada hari Jumat,
11 Juni 2021, yang diawali dengan upacara pelepasan oleh ketua Makupella, Sri
Wahyuni di Kontrakan Makupella pada pukul 14.00 WIB.

Foto bersama setelah upacara pelepasan
Sumber : Dokumentasi oleh Amma Dinda

Setelah selesai kegiatan upacara pelepasan kami bersiap menyiapkan semua
peralatan yang hendak dibawa supaya tidak ada yang tertinggal sembari menunggu
travel yang telah kami pesan tiba menjemput. Cukup lama berselang sekitar 1 jam
lamanya tepat pukul 15.28 WIB travel yang hendak membawa kami menuju BC
Kompas Bansari pun tiba, kelompok kami dan juga kelompok 1 yang juga
menggunakan travel yang sama langsung saja memasukan barang bawaan kita ke
dalam travel untuk segera berangkat menuju BC pendakian. Setelah semua barang
telah masuk ke dalam bagasi travel, kami pun menempati tempat duduk yang ada
dalam travel dan segera bertolak menuju BC pendakian, baru berjalan sebentar
travel berhenti di SPBU untuk mengisi bahan bakar kendaraan. Setelah itu kita
berlanjut menuju BC pendakian, singkat cerita memasuki Kota Magelang, kita
berhenti sejenak untuk melaksanakan sholat maghrib di masjid Agung Payaman
pada pukul 18.30 WIB, setelah selesai menunaikan sholat kami melanjutkan
perjalanan tujuan kami pertama yaitu mengantarkan kelompok 1 terlebih dahulu
menuju BC Cepit. Kami tiba di BC Cepit pada pukul 19.54 WIB. Setelah kelompok
1 turun dan menurunkan barangnya, kami melanjutkan perjalanan menuju tujuan utama kami, yaitu BC Kompas Bansari. Kami sampai di BC Kompas Bansari pada
pukul 20.43 WIB.

Kondisi setiba di BC pendakian
Sumber : dokumentasi Rizky Darmawan Putra

Sesampainya di BC kami disambut baik oleh pihak BC Kompas Bansari,
kami pun dipersilahkan untuk beristirahat di ruangan yang telah disediakan.
Suasana sangat sepi, hanya ada kelompok kami yang menempati tempat tersebut.
Setelah menata barang pada tempatnya, kami lanjut menunaikan sholat isya pada
pukul 21.00 WIB. Setelah sholat kami berbincang sejenak dengan penduduk sekitar
sekaligus memesan makanan untuk makan malam kami, untungnya masih ada
warung yang buka dan akhirnya kami memesan nasi goreng dan juga teh hangat.
Kami makan malam pada pukul 21.30 WIB. Setelah makan pada pukul 22.03 WIB
kami melakukan briefing untuk kegiatan esok hari hingga pukul 22.17 WIB. Setelah
melakukan briefing, kami memutuskan untuk beristirahat. Sesuai briefing pada
malam hari, kami terbangun pada pukul 05.00 WIB untuk sholat subuh, setelah
sholat kami melakukan pemanasan untuk meregangkan otot-otot yang kaku. Setelah
pemanasan, pada pukul 06.00 WIB kami melakukan plotting pada BC Kompas
Bansari.

Plotting BC Bansari
Sumber: dokumentasi Rizky Darmawan Putra

Setelah plotting selesai, pada pukul 7.30 WIB kami sarapan pagi dengan
menu ayam geprek dan teh hangat yang kami pesan dari warung yang sama
dengan yang menjual makanan semalam.

Sarapan pagi di BC Bansari
Sumber: dokumentasi Rizky Darmawan Putra

Usai menuntaskan sarapan, waktu menunjukan pukul 08.00 WIB yang
artinya registrasi untuk pendakian sudah dibuka, Rizky selaku perizinan dan Lendhi
sebagai korlap mewakili kami untuk melakukan perizinan di lokasi registrasi.
Setelah itu kami melakukan checklist pada barang kami yang hendak kami bawa
melakukan tracking.

Registrasi
Sumber: dokumentasi Bayu Jati Kuncoro

Akhirnya, pada pukul 09.00 WIB kami telah selesai melakukan registrasi
yang artinya kami siap melakukan pendakian. Kami pun memulai langkah kami menuju pos 1. Perjalanan dari BC Kompas Bansari menuju pos 1 kurang lebih 3
km. Kali ini yang kami lewati pertama adalah jalanan beraspal sekitar 280 meter
yang dikelilingi oleh rumah rumah warga, kemudian dilanjutkan dengan melewati
gang dan jalan bukan lagi aspal melainkan beton sekitar dengan jarak 500 meter,
hingga kami sampai pada jalanan berbatu dan penunjuk arah yang mengarahkan
kami untuk bisa sampai ke pos 1. Setelah melewati plang tersebut, kami mendapati
lingkungan sekitar kami berubah yang tadinya perumahan warga yang padat
menjadi perkebunan warga dengan tanaman berupa cabai merah dan juga tembakau.
Beberapa kali kami beristirahat sejenak untuk mengembalikan tenaga karena medan
bebatuan yang sangat berat. Kami juga melewati embung yang menjadi objek
wisata disana, hingga akhirnya kami sampai di pos 1 pada pukul 11.35 WIB, kami
beristirahat sejenak memakan roti, buah, dan minum air mineral sembari melakukan
plotting pada pos 1.

Suasana Pos 1
Sumber: dokumentasi Febri Wulandari

Setelah dirasa tenaga mulai pulih, pada pukul 12.05 WIB kami melanjutkan
perjalanan menuju pos 2. Kami melewati jalan yang kanan kirinya penuh dengan
rumput dan pepohonan yang sangat rindang. Pada awalnya jalan cukup landai dan
bersahabat namun setelah melewati sungai kecil, pendakian mulai menanjak.
Hingga pada pukul 12.17 WIB kami istirahat sejenak karena ada peringatan gapura
yang bertuliskan “anda sudah mulai mendaki sekarang, siapkan 8 mental anda”,
benar saja pada pukul 12.20 WIB kami melanjutkan perjalanan melewati gapura
tersebut jalur sudah berbeda, jalanan bertanah yang menanjak, dan vegetasi berubah
menjadi palawija dan pepohonan rindang. Jalur bansari ini memiliki karakter hutan
yang lebat dengan ditumbuhi pohon pohon besar. Pada pukul 12.27 WIB kami memutuskan istirahat sejenak karena baru mulai mendaki jalur sudah menanjak
terus, sangat sulit ditemukan medan yang landai untuk beristirahat. Pada pukul
12.30 WIB kami melanjutkan perjalanan dan menemukan jalan semakin menanjak
dengan vegetasi berupa pepohonan pinus dan tanah gambut. Pada pukul 12.40 WIB
kami kembali beristirahat ditengah jalanan yang menanjak dengan tanah gambut
diselingi bebatuan hingga pukul 12.45 WIB. Kami pun sampai di pos 2 pada pukul
13.30 WIB.

Suasana di Pos 2
Sumber: dokumentasi Rizky Darmawan Putra

Di pos 2 kami memutuskan untuk ishoma, istirahat, sholat, dan makan
dengan menu mie dan sosis. Pada pos 2 ini ada tempat lapang yang cukup untuk
mendirikan satu tenda. Karena hari sudah semakin sore kami pun memutuskan
untuk kembali melakukan perjalanan pada pukul 14.25 WIB. Perjalanan menuju
pos 3 ini kondisi jalur semakin menanjak bahkan tidak ada bonus dan terdapat
tanjakan yang curam lagi licin dengan jalur yang semakin sempit, vegetasi juga
masih sama yaitu pepohonan pinus yang lebat dan tak jarang banyak ditemui pohon
tumbang menghalangi jalan kami. Pada pukul 14.45 WIB kami memutuskan untuk
beristirahat sejenak karena medan yang terlalu ekstrim dan jalan kembali 2 menit
kemudian tepatnya pukul 14.47 WIB. 20 menit setelah berjalan, kami menemukan
plang pos tunggangan. Kami kira itu adalah pos 3 yang artinya sebelum pos ini ada
jalan menuju sumber mata air. Memang benar sebelum pos ini ada jalur yang
menyimpang kebawah dan kami kira itu jalur ke mata air. Akhirnya Bayu dan
Lendhi memutuskan untuk memeriksa apakah benar ada sumber mata air atau tidak
dan ternyata tidak ada. Pada pukul 15.27 WIB kami memutuskan untuk lanjut dan
benar saja ternyata pos mata air masih berada diatas setelah satu jam berjalan. Akhirnya kami sampai di plang sumber mata air pada pukul 16.25 WIB, disini kami
berhenti untuk mengambil air. Berhubung menurut informasi jalur untuk
mengambil air cukup berat dilalui, kami memutuskan memilih Lendhi dan Bayu
untuk berangkat mengambil air, hingga pada pukul 16.53 WIB Bayu dan Lendhi
tidak ada kontak sama sekali dengan tim, hingga akhirnya mereka kembali dengan
membawa air yang telah diambil, setelah ditanya mereka berdalih sholat terlebih
dahulu dipinggir sumber mata air, namun sayang jangkauan HT yang di gunakan
tidak sampai, sehingga terjadi komunikasi yang tidak berjalan dengan baik sehingga
menimbulkan kekhawatiran.

Pada pukul 17.42 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju pos 3, hanya
butuh waktu 3 menit untuk kami sampai di pos 3, karena jaraknya yang memang
dekat dengan plang mata air. Pukul 17.44 WIB kami melakukan plotting terhadap
pos 3, dan langsung melanjutkan perjalanan menuju pos 4, sebelum itu dilakukan
briefing terlebih dahulu, karena hari yang sudah mulai gelap, sehingga perlu
rencana baru agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Pada pukul 18.39 WIB kami akhirnya sampai di pos 4, disini kami
memutuskan untuk mendirikan tenda, karena kondisi yang tidak memungkinkan
untuk melanjutkan tracking disaat hari sudah mulai gelap dan jarak pos 4 ke pos 5
yang lumayan jauh. Pada 19.00 WIB kami selesai mendirikan tenda, kami pun
berganti pakaian menjadi pakaian tidur, pada pukul 20.00 WIB kami mulai
memasak, dengan menu nasi, sayur sop, sosis, pentol, dan tempe. Hingga pada
pukul 20.30 WIB kami mulai makan. Selesai makan kami melakukan briefing
kembali pada pukul 22.10 WIB dan beristirahat hingga pukul 05.00 WIB.

Suasana memasak di Camp, Pos 4
Sumber: dokumentasi oleh Rizky Darmawan Putra

Pada pukul 05.30 WIB kami memulai summit menuju puncak, dengan
bermodalkan 2 tas carrier dan masing-masing membawa daypack atau tas
selempang. Kami mulai menyusuri jalan yang semakin menanjak dan sempit
dengan vegetasi pepohonan besar yang sangat lebat. Pada pukul 06.00 WIB kami
break sejenak untuk menunggu Rizky membuang hajatnya, pukul 06.10 WIB kami
melanjutkan perjalanan. Pada pukul 06.12 WIB kami sampai di pos ojek. Di pos
ojek ini terdapat tanah lapang yang bisa untuk menirikan 2-3 tenda. Kemudian
kami melanjutkan kembali pendakian pada pukul 06.15 WIB, pada pukul 06.22
WIB kami memutuskan untuk rehat sejenak ditengah jalur yang menanjak hingga
pukul 06.27 WIB. Semakin naik jalur semakin mengerikan dengan vegetasinya
yang mulai terbuka dengan rumput rumput yang lebat dan pohon berdaun seperti
lomtoro, dan jalanan yang kian menanjak dan banyak kerikil dijalur. Pada 06.42
WIB kami break karena Rizky mulai mengalami gangguan kesehatan berupa masuk
angin, setelah kondisi membaik, kami melanjutkan perjalanan pada pukul 06.48
WIB. akhirnya pada pukul 07.40 WIB kami sampai di pos 5.

Pos 5
Sumber: dokumentasi Bintari Afrinayumi

Di pos 5 kami melakukan plotting terhadap pos 5. Pada pukul 08.06 WIB,
kami melanjutkan perjalanan menuju pos 6, disini jalurnya berupa tanah gambur
dan bebatuan besar, tidak ada lagi pepohonan disini yang ada hanya ilalang. Pada
09.24 WIB kami istirahat sejenak karena medan yang cukup berat berupa bebatuan
dan jalan yang terus menanjak. Kami akhirnya sampai di pos 6 pada pukul 10.25
WIB.

Di pos 6 kami istirahat sejenak dan melakukan plotting. Hingga pada 10.42
WIB kami melakukan summit untuk menuju puncak gunung Sindoro. Kami berhasil
menggapai puncak pada pukul 10.52 WIB

Puncak Sindoro
Sumber: dokumentasi Dimas Chandra Kurniawan

Sesampainya dipuncak, kami melakukan sesi foto, serta ucapan rasa syukur
kami kepada Tuhan Yang Maha Esa. Puncak Sindoro via Bansari ini didominasi
oleh bebatuan dan ada kawah ditengahnya. Karena hari sudah siang kami
memutuskan untuk turun.

Perjalanan turun gunung Sindoro merupakan suatu hal yang menantang
karena jalan yang curam dan medan yang berdebu dan licin. Kami turun dari puncak
sekitar pukul 12.09 WIB dan sampai di pos 6 pukul 12.17 WIB. Pukul 12.19 WIB
kami melanjutkan untuk turun hingga tiba di pos 5 pada pukul 13.30 WIB dan
melanjutkan perjalanan lagi pada pukul 14.00 WIB. Perjalanan dari pos 5 ke pos 4
harus sangat hati hati karena vetegasi yang terbuka dengan jalan yang tertutup
rumput lebat dan jalan cukup curam, namun setelah melewati pos ojek vegetasi
sudah mulai rapat dipenuhi pohon pohon besar. Pada pukul 14.30 WIB kami
sampai di pos 4 dan langsung melakukan pembongkaran tenda serta packing.

Pada perjalanan menuju pos 3 Bayu dan Lendhi memisahkan diri dari
rombongan, untuk mempercepat waktu karena harus mengambil air di sumber mata
air. Pukul 15.55 WIB tim melanjutkan perjalanan hingga sampai di pos 3 pada pukul
16.45 WIB kami istirahat sejenak, pukul 17.04 WIB kami memasak untuk makan
kami. Pada pukul 18.18 WIB kami melanjutkan perjalanan turun. Pukul 19.49 WIB
kami akhirnya sampai di pos 2 kami terus melanjutkan perjalanan, kami break pada pukul 20.55 WIB, lanjut kembali berjalan pukul 21.00 WIB, kami akhirnya sampai
di pos 1 pukul 21.43 WIB, pada pukul 21.47 WIB kami lanjutkan perjalanan, kami
kembali rehat di embung pada pukul 22.18 WIB dan melanjutkan kembali pada
pukul 22.25 WIB, hingga akhirnya kami sampai di BC pendakian pada pukul 00.05
WIB. kami istirahat sejenak dan melakukan registrasi kembali, hingga pukul 00.30
WIB travel kami tiba untuk menjemput dan kami melanjutkan perjalanan menuju
Kontrakan Makupella, kami tiba di Kontrakan Makupella pada pukul 03.00 WIB.





Gunung Arjuno Via Tretes -Pengembaraan Diklatsar XVII Makupella-

17 05 2018

Gunung Arjuno merupakan sebuah gunung berapi dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Timur. Gunung ini memiliki 4 jalur pendakian yaitu jalur Purwosari (timur), jalur Lawang (tenggara), jalur Batu (barat) dan jalur Tretes. Jalur ini terkenal dengan trek berbatunya  sebagai titik awal (basecamp) pendakian via Tretes, yang terletak di Kabupaten Pasuruan. Tepatnya di Desa Tretes, Pandaan, yang kemudian menjadi nama jalur pendakian lewat utara Gunung Arjuno ini.  basecamp Tretes terletak di depan Hotel Tanjung. Letaknya persis di sebelah kanan jalan (jika kalian dari arah Surabaya/Pandaan)

1. Basecamp – Pos I Pet Bocor (50 Menit)pos 1

Perjalanan dari basecamp dengan koordinat 0679542, 9148650 menuju pos 1 pet bocor dengan koordinat 0679440, 9148225 melewati jalan paving tersusun rapi yang kemudian melewati perkebunan warga dengan track yang tidak terlalu menanjak, apabila telah melewati jalan tanah otomatis pos 1 pet bocor telah dekat, jika ada pertigaan ambil belokan kiri dan apabila ada saung maka itulah pos 1 pet bocor. Di pos 1 pet bocor dapat digunakan untuk beristirahat karena disana ada kasur tipis, dan juga dapat digunakan untuk memasak, makan.

2. Pos 1 Pet bocor – Pos 2 Kop-kopan (7 Jam)IMG_1435Awal jalannya masih mudah berupa jalan cor-coran yang akan melewati pos perizinan terlebih dahulu dengan koordinat 0679427, 9147972 yang lama kelamaan akan berubah menjadi trek berbatu dan berkelok, apabila sudah menemui daerah terbuka dan suara gemercik air sudah terdengar maka pos 2 kop-kopan sudah dekat.  Di sini terdapat sungai yang bisa digunakan untuk sumber. Sumber air di sini bisa langsung di minum. di pos 2 Kopkopan dengan koordinat 0678902, 9146164 kalian bisa mendirikan tenda. Di pos 2 kondisi medannya termasuk luas dan landai namun terbuka.

3. Pos 2 Kop-kopan – Pos 3 Pondokan (8 jam)20180211_171602

Pos 2 hingga Pos 3 jalannya berbatu yang menanjak terus menerus. Di jalur pos 2 menuju pos 3 terdapat tanjakan yang panjang dan curam, namanya tanjakan Asu. Inilah yang menjadi tantangan dan siksaan bagi para pendaki yang menuju ke Arjuno via Tretes.  Kita dapat mendirikan tenda di sini. Sumber air di pondokan ini berada di sebelah kanan pos, turun sebentar dan akan menemui sungai kecil pos 3 pondokan dengan koordinat 0675846, 9146034 ini juga termasuk jalur pertemuan ke Arjuno dan Welirang.

4. Pos 3 Pondokan – Lembah Kidang Savana (35 Menit)

20180212_062700

Di savana yang biasa di sebut sebagai Lembah Kidang ini, juga bisa mendirikan tenda. Lokasi ini lebih menjadi pilihan jika dibandingkan dengan di Pos 3. Pemandangan yang indah di Lembah Kidang dengan koordinat 0676063, 9142919 menjadi salah satu alasan para pendaki melewati jalur Tretes. Belum lagi jika kalian beruntung kalian bisa menemui kawanan Rusa (Kidang, Bhs Jawa). Di sekitar Lembah Kidang juga terdapat sumber air, tetetapi kadang surut bahkan kering saat musim kemarau.

5. Lembah Kidang – Pasar Dieng ( 4 Jam)

20180212_120647

Jalur sebelum menuju ke pasar Dieng akan melewati alas Lali Jiwo, di sini akan membuatmu “Lali Jiwo” karena jalan menanjak tanpa jeda yang mayoritas diisi oleh tumbuhan cemara. Di pasar Dieng pada koordinat 0675296, 9141382 terdapat beberapa makam dan tumbuhan edelwis.

6. Pasar Dieng – Puncak Ogal-Agil (2 Jam)

IMG_1500

Puncak tertinggi Gunung Arjuno 3339 Mdpl dengan koordinat 0675644, 9141377 ditandai dengan banyaknya batu-batu besar yang tersusun rapi. Meskipun sebenarnya batu-batu besar ini cukup stabil, namun kesan yang didapat adalah tumpukan batu besar ini seperti goyah, yang dalam Bahasa Jawa adalah Ogal-agil.

 Vidio Pengembaraan Diklatsar XVII gunung Arjuno Jalur Tretes

 





Pengembaraan Diklatsar XVI

8 04 2017

DSC_0463

Pengembaraan Diklatsar XVI

Gunung Slamet via Guci

Tanggal pelaksanaan 4 – 7 Desember 2016

Susunan kepanitiaan pengembaraan
Ketua : Bangkit Amirudin
Sekretaris : Endang Anggrahini
Bendahara : Anif Fauziah
Korlap : Ilham Bintang Pamungkas
Perlengkapan : Muhammad Muslih
Ari Cahya Pratama
Konsumsi : Anis Sholekhah
PDD : Ainun Septiarini
Dana Usaha : Luthfiana Nur Aida
Adam Zariyat
Transportasi : Ilham bintang Pamungkas
Humas : Moch. Bachtiar Riza F
Ahmad Aditya H
PL : Siti Ayu Nur Asia

Salam Lestari!

Inilah kelompok kecil dari diklatsar yang berawal dari sebuah keinginan mendaki gunung bersama, tetapi tidak hanya sekadar mendaki gunung saja melainkan guna untuk menempuh jenjang pendidikan yang telah ditentukan di organisasi Makupella ini.

Berawal dari salah satu keinginan dari satu orang dan mempengaruhi keinginan yang lainnya yaitu mendaki gunung berapi tertinggi dari provinsi jambi “kerinci” dengan semangat dan keyakinan kelompok kami terus berusaha dari segi dana,informasi,dan fisik. Jumlah kelompok pun yang awalnya berjumlah 15 orang terdapat 1 orang yang terpaksa mengundurkan diri karena tidak mampu dalam hal fisik, dana, dan masalah pribadi lainnya. Yang kemudian kami mendapat informasi dari pengurus, bahwasannya tahun tersebut akan diadakan eksplorasi goa yang berlokasi di Maros, yang kemudian kelompok kami memutuskan untuk mengganti tempat ke gunung Latimojong yang nantinya juga akan digunakan sebagai bahan eksplorasi karena faktor tempat yang berdekatan dan untuk membantu kegiatan eksplorasi tersebut. Persiapan pun dimulai kembali dari awal, kami mencari tentang data dan biaya untuk mencapai puncak rante mario dan terus berembuk dengan pengurus untuk mensinkronasikan waktu, yang kemudian 2 anggota kami mengudurkan diri lagi dengan alasan yaitu bermasalah dengan biaya. Kemudian kami bermusyawarah sebelum rencana pendakian ini lebih jauh lagi, kami pun memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana tersebut dan sempat terpikir untuk mendaki gunung salak 1,2 dan 3 ,dan kemudian kami berpikir bahwa fisik anggota kami tidak akan cukup mendaki 3 gunung itu secara bersamaan.

Setelah itu kami meminta pendapat para pengurus yang bertanggungjawab di bidang pendidikan dan mengatakan bahwa “tidak perlu mendaki terlalu jauh sedangkan tujuannya untuk melengkapi data dari makupella, lihat itu gunung Slamet, gunungnya dekat tapi datanya belum ada di makupella” kemudian kami memutuskan untuk mendaki gunung slamet via guci setelah membicarakannya dengan matang. Persiapan fisik, mental, data jalur, dana sudah dipersiapkan, proposal pun disusun, uji materi untuk memastikan anggota kami siap berkegiatan mendaki gunung pun sudah dipenuhi, yang kemudian mempresentasikan kepada seluruh anggota makupella dan pengurus mengenai pemberangkatan kelompok kami.

Berita haru pun datang kembali dari satu anggota kami yang memutuskan untuk tidak ikut berangkat bersama-sama karena ada hal tertentu, dan itu adalah ketua dari kelompok kami sendiri, yang akhirnya kami bermusyawarah kembali yang sudah kesekian kali dengan masalah yang sama tetapi orang berbeda. Ketua kami memutuskan dan meyakinkan kepada kami kalau dia tetap berangkat pengembaraan tetapi tidak bersama kami. Rasa tidak terima tetapi harus untuk melepaskan ketua kami mengingat hari pemberangkatan hanya tinggal 2 minggu lagi.

Seminggu sebelum keberangkatan kami mempersiapkan kebutuhan kelompok dan mengumpulkan peralatan pribadi yang kemudian dikarantina, ini bertujuan untuk meminimalisir barang barang yang kemuninan akan tertinggal, barang-barang kami pun di checklis guna mengingatkan dan tahu barang-barang yang sudah dibawa dan belum dibawa. 3 hari sebelum keberangkatan kami pun beristirahat untuk mengumpulkan tenaga dan mempersiapkan mental untuk pendakian.

Sebelum pemberangkatan tim pendakian berkumpul di Basecamp Makupella pukul 07.00 WIB, kami mempersiapkan tas dan alat yang akan dibawa untuk pengembaraan. Sekitar pukul 07.30 – 08.00 tim breafing terlebih dahulu yang dipimpin oleh koordinator lapangan yang dihadiri ketua Makupella dan pembimbing pengembaraan.
Setelah selesai kita menyempatkan berdoa untuk kelancaran dan keselamatan kami setelah itu kami berfoto bersama didepan basecamp tercinta kami. Pukul 08.15 kami berangkat ke terminal Giwangan, karena orang yang mengantar terbatas, kamipun bergantian diantara dengan kendaraan motor, sampai semua di terminal Giwangan pukul 09.00.
Kami menunggu sekitar 10 menit, tim pengembaraan berangkat dengan penuh semangat, walau kami sedikit sedih karena salah satu teman kami tidak bisa ikut karena ada kepentingan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Disepanjang perjalanan ke Purwokerto kami bercanda dan sedikit berbincang untuk mempersiapkan pendakian, selebihnya kita istirahat. Kurang lebih 5 jam kita diperjalanan akhirnya kita sampai di Purwokerto, tepatnya kita turun di rumah sakit Margono, karena sebelumnya kami sudah menghubungi teman kami di Mapal Satria Universitas Muhammadiyah Purwokerto, kami akan berkunjung terlebih dahulu disana sambil menunggu mobil yang akan mengantar kami ke Guci. Setelah menunggu beberapa menit di depan Rumah Sakit Margono akhirnya kami dijemput pukul 14.05 dan sampai di Mapala Satria pukul 14.dua0 WIB, walaupun hujan deras kami tetap semanagt, di sana kami disambut dengan baik.
Pada pukul 18.10 mobil yang akan mengantar kita ke Guci suadah datang, kemudian pukul 18.30 kami berangkat menuju desa Guci ( basecamp Kompak ), jarak tempuh kurang lebih dua,5 jam, karena lama, disepanjang perjalanan kami menghabiskan waktu dengan berbincang, bercanda, dan istirahat sejenak. Setelah dua,5 jam kami diperjalanan, tim pendakian akhirnya sampai di basecamp Kompak yang berada di desa Guci, sesampainya di sana kami langsung membereskan barang bawaan dan setelah itu kami berbincang – bincang dengan penjaga basecamp dan sebagian ada yang mandi dan masak, sekitar pukul dua3.00 WIB kami breafing untuk persiapan pendakian besok sampai pukul 24.00 WIB. Setelah itu kami istirahat sampai pukul 04.30, sesuai kesepakatan kami bangun pukul 04.30, kamipun mandi, sholat, dan sarapan, setelah itu kami pemanasan terlebih dahulu sebelum pendakian.
Pukul 06.30 WIB kami mulai pendakian dari basecamp Kompak sampai pos 1 sekitar 1 jam 30 menit dengan jarak tempuh 2 Km, dari basecamp Kompak kami melewati aspal kemudian memotong jalan ke tepi sungai sampai ke jalan aspal dan menemukan jembatan yang lumayan besar jalan kearah kanan, di kiri jalan setelah melewati jembatan akan ditemui penunjuk arah untuk jalur pendakian, dari penunjuk arah tersebut kami mulai masuk jalur pendakian yang diawali dengan jalan tanah yang menanjak, vegetasi pun sudah terlihat berupa pohon – pohon Pinus yang lebat, hampir seperempat perjalanan, jalan mulai berganti dengan jalan bebatuan, diawal jalan bebatuan terlihat perkebunan warga, dan selanjutnya vegetasi ditumbuhi dengan semak – semak yang lebat. Kami banyak menemui percabangan jalan yang belum ada petunjuk arah disekitarnya, hampir 1 jam perjalanan, jalan yang kita lalui masih berupa jalan berbatu dan masih relatif landai. Beberapa menit kemudian jalan sudah berubah menjadi tanah dan beberapa saat kemudian, sekitar pukul 08.00 tim pendakian sampai di pos 1 ( Pondok Pinus ) dengan ketinggian 1500 mdpl dan koordinat 0298758, 9202241.
Sekitar 15 menit kami beristirahat di pos 1, kemudian kami melanjutkan perjalanan pada pukul 08.15 WIB ke pos dua ( Pondok Cemara ), estimasi waktu untuk sampai di pos dua sekitar 90 menit, sepanjang perjalanan vegetasi masih ditemui pohon Pinus dan beberapa tanaman paku dan pakis. Trek dari pos 1 ke pos dua masih relatif landai dengan beberapa jalan tangga yang tinggi serta cukup menguras tenaga sehingga kami beberapa kali beristirahat, setelah hampir 1 jam 30 menit kami berjalan ternyata kami belum sampai, jalan mulai sedikit menanjak dan setelah berjalan lagi 15 menit akhirnya kami sampai di pos 2 ( Pondok Cemara ). Sekitar pukul 10.00 WIB tim sampai di pos dua dengan ketinggian 1945 mdpl dan koordinat 0299618, 9201105. Di pos 2 tersebut kami beristirahat sambil makan logistik yang kami bawa, hampir 20 menit kami beristirahat.
Kami melanjutkan perjalanan pada pukul 10.20 WIB, estimasi waktu dari pos 2 ke pos 3 sekitar 60 menit, jalan menuju pos 3 mulai menanjak dan berkelak – kelok, vegetasi yang dapat kami temui yaitu tanaman paku dan pakis, banyak ditemui juga pohon – pohon yang tumbang yang di penuhi dengan lumut. Tak sampai 60 menit kami berjalan kami terkejut karena ternyata kami sudah sampai di pos 3. Pada pukul 11.08 WIB tim pendakian sampai di pos 3 ( Pondok Pasang ) dengan ketinggian 2120 mdpl pada koordinat 0300030, 9200491. Kami beristirahat sambil memakan snack yang kita bawa, kami beristirahat sampai pukul 11.15.
Kami melanjukan perjalanan pada pukul 11.20 WIB, medan dari pos 3 ke pos 4 pada awalnya masih landai, setelah beberapa saat berjalan barulah jalan mulai menanjak dan dipenuhi akar yang besar dan pohon yang tumbang, pada seperempat perjalanan menuju pos 4 kami sempatkan untuk sholat dhuhur terlebih dahulu, kita berhenti pukul 12.00, dan melanjutkan perjalanan kembali pada pukul 12.30 WIB, setelah hampir setengah perjalanan kami mulai keluar hutan dan berganti dengan semak – semak yang lebat. Semak – semak tersebut hampir menutupi jalan dan sesekali didapati pohon tumbang yang menghalangi jalan sehingga kami harus melewatinya dengan cara menaikinya ataupun berjalan perlahan – lahan diatasnya. Jalan yang menanjak dan bertangga sangat menyulitkan kami sehingga banyak mengulur waktu dari target waktu yang telah ditentukan. Hampir berjalan selama dua jam 30 menit kami masih belum sampai di pos 4, dan kamipun terus berjalan hingga akhirnya kami berjalan selama 30 menit kami menemukan pos 4. Sekiat pukul 14.28 WIB tim pendakian sampai di pos 4 ( Pondok Kematus ) pada ketinggian 2578 mdpl dengan koordinat 0301230, 9199488. Di pos 4 kami beristirahat selama 15 menit, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke pos 4.
Pada pukul 14.45 WIB kami mulai melanjutkan perjalanan ke pos 5 ( Pondok Cantigi ) atau dimana kita akan membuat tenda disana. Karena pos 5 ini adalah pos terakhir dan batas vegetasi, estimasi waktu untuk mencapai pos 5 sekitar 1 jam 10 menit, sebelum sampai di pos 5 kami akan melewati pondok Eidhelweis untuk sampai ke pondok Eidhelweis membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Sekitar 20 menit kmi berjalan kami menemukan sumber mata air yang kami kira adalah jalan untuk menuju pos 5, waktu itu kami sempat kebingungan untuk mencari jalan, ternyata jalan yang kearah pos 5 terlewat karena tidak terlihat, akhirnya kami melanjutkan perjalanan, saat dalam perjalanan kami menemukan semak – semak yang akar – akarnya menutupi jalan dan membentuk terowongan seperti goa, sehingga kami harus menunduk dan merangkak untuk melewatinya, banyak yang tersangkut pada akar – akarnya karena kita membawa carier, dan akhirnya satu persatu dari kami dapat melewatinya. 15 menit kemudian kami sampai di pondok Eidhelweis, tetapi kami tetap melanjutkan perjalanan, sekitar pukul 16.00 kami belum sampai di pos 5 karena medan yang terus menanjak dan berkelok – kelok. 30 menit kemudian kami sampai di pos 5 ( Pondok Cantigi ) pada pukul 16.30, di pos 5 ternyata sudah ada yang mendirikan tenda dari pendaki lain.
Waktu sampai di pos 5 kami langsung membagi tugas, untuk yang laki – laki mendirikan tenda dan yang perempuan masak untuk persiapan makan, pukul 16.30 kami sudah selesai mendirikan tenda dan segera merapikan carier yang kita bawa, sementara yang lain masih masak, adzan maghrib sudah berkumandang kami bergantian untuk melaksanakan sholat. Pukul 18.15 makan sudah siap dan kamipun langsung makan bersama – sama didalam tenda, suhu disana sangatlah dingin, sehingga kamipun mengantisipasinya dengan memakai jaket dan sarung tangan dan juga agar tidak terkena hopotermia, setelah kami selesai makan kami melanjutkan dengan breafing untuk kegiatan besok hari dipimpin oleh koordinator lapangan, kami sepakat untuk bangun pukul 04.00 dan mulai pendakian kepuncak pada pukul 04.30, setelah breafing kami segera bergegas menyiapkan apa saja yang akan dibawa untuk besok, setelah itu kami beristirahat pada pukul 21.30 WIB sampai pukul 04.00 WIB kami mulai bangun dan mulai bersiap – siap dan melaksanakan sholat subuh terlebih dahulu karena terlat 30 menit akhirnya kami mulai berangkat pada pukul 05.00, kami berdoa terlebih dahulu sebelum memulai pendakian ke puncak, estimasi waktu untuk mencapai puncak Guci sekitar 2 jam.
Trek yang menanjak dan curam dengan medan berbatu sangat menyulitkan kami, karena masih gelap kami menggunakan head lamp untuk penerangan jalan, kami terus melanjutkan perjalanan menuju puncak, tanda atau marka petunjuk arah sangat minim bahkan tidak ada hanya ada tanda cat putih di batu sebagai petunjuk arah, sudah 1 jam perjalanan cahaya matahari mulai terlihat sehingga kami tidak lagi menggunakan head lamp. Tidak hanya medan yang terjal dan berbatu, angin kencang yang mengarah ke barat menjadi tantangan sehingga kami berjalan secara perlahan – lahan dan masih ada lagi tantangan yang dihadapi seperti kabut yang tiba – tiba turun yang membawa uap air membuat hujan, dan medan yang berbatu tak sering membuat batu – batu kecil dan besar berjatuhan sehingga kami harus terus waspada saat menginjak jalan tersebut dan harus siap – siap menghindar jika ada batu yang jatuh.
Sekitar 700 meter lagi puncak Guci sudah terlihat, sesekali kami istirahat untuk menghela nafas dan sedikit minum, 300 meter dari puncak trek berubah menjadi pasir dan kerikil kecil yang merupakan bekas material dari letusan gunung berapi, 30 menit kemudian kami sampai di puncak Guci, disana kami senang karena telah sampai puncak tetapi disitu kami juga merasa bingung karena tidak ada marka atau tulisan puncak Slamet, disitu koordinator lapangan melihat pada GPS bahwa ketinggian masih berada di 3358 mdpl, sehingga kami membuat kesimpulan kami harus berjalan lagi ke puncak tertinggi yaitu 3428 mdpl. Kami duduk dan makan beberapa snack yang kami bawa sambil berdiskusi dan melihat peta topografi yang kami bawa, kami mencoba mencari titik kami berada dengan memasukan titik koordinat yang ada pada GPS dan hasilnya kami harus berjalan kearah timur untuk mencapai puncak tertinggi Slamet.
Kami harus berjalan melewati tebing yang terjal dengan angin yang sangat kencang, disitu kami kebingungan untuk melanjutkan atau tidaknya perjalanan karena kami belum tau keadaan cuaca dan medan diatas kami merasa khawatir dengan keselamatan tim pengembaraan, dan dengan kesepakatan bersama kami melanjutkan perjalanan pada pukul 08.10 WIB, kami berjalan beriringan dengan mmengikat tali webbing ke masing – masing orang yang ada dibelakang dan didepannya, kami berjalan perlahan – lahan karena angin yang sangat kencang sewktu – waktu dapat mendorong kami, bau belerang yang tercium sangat menyengat dan membuat mata kami perih, sesekali kami harus mengambil nafas dalam – dalam untuk melewati belerang – belerang disamping tebing, dengan jalan yang tipis kami harus sangat berhati – hati, setelah hampir 30 menit kami berhasil melewati tebing yang curam dan asap belerang. Kami terus berjalan mengikuti tebing kawah dan ternyata jalan tebing tersebut buntu, kami harus turun ke kawah yang sudah tidak aktif lagi, dengan tetap berhati – hati kami sudah sampai direruntuhan batu, kami masih harus naik lagi melewati medan berbatu yang besar, setelah hampir 1 jam kami akhirnya sampai dipuncak tertinggi Slamet yaitu puncak Surono pada pukul 09.45 WIB.
Kami beristirahat sejenak dan dilanjutkan dengan ceremonial janji Makupella dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, setelah itu kami makan dan berfoto – foto sampai pukul 10.50 WIB dan segera berkemas untuk kembali turun, pada pukul 11.00 WIB kami mulai turun setelah kami sampai di kawah kami memotong jalan agar tidak terlalu jauh memutar sama saat berangkat. Kembali ke tebing kawah yang curam dan angin yang masih kencang kami menggunakan kembali tali webbing dan carabiner sebagai pengaman seperti saat berangkat, kami melewati asap belerang yang tebal dan mengharuskan kami untuk menahan nafas sesaat.
Pada pukul 11.50 WIB kami sampai kembali di puncak Guci, setelah itu kami langsung melanjutkan turun ke pos 5 atau tempat kami mendirikan tenda, karena jalan berbatu dan berpasir kami harus tetap berhati – hati, karena salah satu teman kami ada yang sudah lelah kami membagi tugas untuk orang yang sampai terlebih dahulu langsung masak. Dan setelah berjalan hampir 1 jam 30 menit beberapa orang dari kami sudah sampai dan langsung masak beberapa orang lainnya masih tertinggal di belakang dan pada pukul 14.10 WIB semua tim pengembaraan sudah sampai di pos 5. Setelah sampai semua, koordinator lapangan membagi tugas untuk masak, packing,dan bergantian sholat, pukul 16.25 WIB kami selesai makan dan packing dan bersiap – siap untuk kembali turun, perkiraan kami sampai di basecamp Kompak pada pukul 20.00 WIB. Kami mulai berjalan turun pada pukul 16.30 WIB, kami berjalan agak cepat karena beban carier kami sudah berkurang sehingga kami cepat sampai di pos 4, kami sampai di pos 4 pukul 16.55 WIB dan beristirahat selama 5 menit untuk minum dan setelah itu kami melanjutkan turun ke pos 3 pada pukul 17.00 WIB.
Hari mulai malam dan kami mulai menyalakan head lamp dan sedikit menurangi tempo berjalan kami karena jarak pandang yang terbatas, kami terus berjalan sampai adzan berkumandang kami berhenti kembali, beberapa menit kami melanjutkan perjalanan kami sampai di pos 3 pada pukul 18.45 WIB, disana kami beristirahat agak lama sekitar 10 menit sambil mengganti baterai yang mulai habis. Setelah selesai beristirahat kami melanjutkan turun ke pos 2 pada pukul 18.55 WIB, pada saat perjalanan salah satu teman kami ada yang terpeleset jatuh, karena keadaan medan yang licin dan banyak akar disitu kami berhenti sebentar untuk mengecek keadaan teman kami yang jatuh tadi, dan setelah di chek alhamdulillah tidak terjadi hal yang terlalu mengkhawatirkan hanya licet – licet sedikit dibagian tangan.
Kami mulai melanjutkan perjalanan taklama kami berjalan sekitar 45 menit kami telah sampai di pos 2 pada pukul 19.20 WIB, karena baterai GPS sudah habis disitu koordinator lapangan mengganti baterai sambil beristirahat selama 10 menit dan melanjutkan perjalanan pada pukul 19.30 WIB ke pos 1, kamipun terus berjalan dengan tempo lebih cepat karena jalan sudah mulai landai tetapi salah satu dari tim pengembaraan sudah terkuras tenaga sehingga kami menurunkan tempo berjalan kami untuk menunggu dia. Hari sudah semakin malam, target untuk sampai di basecamp pendakian pada pukul 20.00 WIB sepertinya tidak tercapai karena kami berjalan dengan sangat lambat.
Pada pukul 20.15 WIB akhirnya kami sampai di pos 1 kami beristirahat sebentar dan mulai melanjutkan perjalanan kembali pada pukul 20.20 WIB dengan jalan perlahan kami mulai merasa lelah karena beban carier yang mulai terasa, setelah berjalan 40 menit kami mulai menemukan jalan berbatu licin yang sama saat kami naik, kami terus berjalan dan sesekali berhenti untuk minum dan setelah berjalan kembali selam 30 menit kami mulai melihat rumah – rumah penduduk dari atas, kami mulai mempercepat jalan kami dan kami juga mendengar suara air yang menandakan kami sudah dekat dengan jembatan jalan aspal yang kami lewati saat berangkat pendakian, akhirnya kami sampai juga di jalan aspal kami merasa senang dan lega karena sudah sampai dibawah dengan selamat., kami beristirahat sejenak dan melanjutkan perjalanan ke basecamp Kompak 10 menit kemudian kami sampai, kami mengucap syukur alhamdulillah telah sampai dengan selamat dan sehat.
Di basecamp pendakian kami mulai merapkan tas – tas kami dan mandi sekitar jam 23.00 WIB, setelah semua mandi kami breafing untuk mempersiapkan kearifan lokal sosialisasi kebersihan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan memasang banner kebersihan disekitar desa Guci dan tempat wisata air panas Guci. Pukul 24.00 breafing sudah selesai dan dilanjutkan tidur dan makan, karena beberapa orang sudah capek mereka memilih langsung tidur dan sebagian lainnya masih makan, setelah itu kami tidur dan bangun sesuai kesepakatan pukul 04.30 WIB, kami bangun 30 menit sedikit telat karena masih kelelahan. Pukul 05.00 kami melaksanakan sholat subuh, mandi dan sebagian ada yang masak untuk sarapan. Pukul 06.30 WIB kami sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat untuk kearifan lokal, pada pukul 07.30 kami belum berangkat karena belum ada konfirmasi dari pihak PAUD.
Pukul 08.30 WIB kami mulai berangkat ke PAUD, karena masih belajar kamipun memulai sosialisasi pada pukul 09.00 WIB. Kami memulai dengan perkenalan bernyanyi setelah itu baru masuk materi tentang kebersihan, guru dan anak – anak menyambut kami dengan senang dan meriah. Setalah 1 jam sosialisasi kami menutup dengan berfoto bersama anak – anak PAUD dan guru serta memberikan beberapa buku bacaan dan kenang – kenangan. Setelah itu kita melanjutkan memasang benner kebersihan disekitar desa dan kawasan wisata serta basecamp Kompak, setelah itu kami kembali ke basecamp Kompak untuk makan dan istirahat sambil menunggu jemputan datang dan beberapa dari kami main ke pemandian air panas.
Pukul 12.00 WIB kami mulai bersiap – siap packing dan tinggal menunggu jemputan datang, mobil jemputan sedikit telat 30 menit sehingga mobil baru datang pukul 13.00 WIB, karena menunggu sopirnya mandi dan belanja akhirnya kami menunggu lagi selama 60 menit dan pada pukul 14.30 WIB kami baru berangkat, tadinya kami berencana langsung berangkat ke terminal Purwokerto tetapi karena kita pamitan terlebih dahulu ke Mapala Satria yang sudah membantu, kami akhirnya kesana terlebih dahulu.
Jam 16.25 WIB kami sampai di Mapala Satria, kami disambut dengan baik sama seperti pertama kali kami kesana, disana kami makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke terminal Purwokerto, setelah kami makan dan beristirahat sejenak sampai pukul 17.35 kami akhirnya berangkat ke terminal diantar sampai kami naik bus. Sebelumnya kami sempat berdebat untuk naik bus karena tidak sesuai dengan kesepakatan awal yang harusnya naik bus efisiensi, dan pada akhirnya kami naik bus yang lain.
Kami berangkat pada pukul 18.08 WIB dan diprkirakan sampai Yogyakarta pada pukul 22.30 WIB, disepanjang jalan kami berbincang dan bercanda selebihnya tidur. Waktu telah menunjukan pukul 21.50 WIB dan ternyata kami sudah sampai di jalan Ring road Selatan, 10 menit kemudian kami akhirnya sampai di depan kampus tercinta, dengan beriringan kami masuk kampus menuju basecamp Makupella tercinta dan akhirnya kami sampai didepan basecamp Makupella, walaupun tidak ada yang menyambut kami, kami merasa senang dan lega dan setelah itu kami istirahat dan pulang ke kos masing – masing dan menunggu waktu evaluasi untuk keesokan harinya.





MENGEMBARA DI BALIK HUTAN UNGARAN

18 03 2015

Hari ini kami sangat bersemangat, karena Diksar XIII akan bergegas melaksanakan pengembaraan yang sempat tertunda karena gunung Arjuan-Welirang mengalami kebakaran. Detik terus berganti, jam sudah menunjukkan pukul 13.00. Seluruh anggota team mulai berdatangan dan melakukan persiapan. Sayup – sayup adzan ashar berkumandang. Sebelum bergegas sebaiknya kita shalat dan berdoa.

Keberangkatan kami diselingi dengan acara foto bersama dan pelepasan oleh Dewan Penasehat. Sekiranya cukup, rombongan kami mulai meluncur, meter demi meter jalanan kami lewati,dalam perjalanan kita sempatkan diri untuk sejenak meluruskan kaki sambil mengisi perut dulu di daerah Kopeng lereng Merbabu. Sekiranya cukup kami melanjutkan perjalanan,tepat pada pukul 08:00 tiba di tempat lokasi.

Biaya masuk kawasan candi

Biaya masuk kawasan candi

Kami bertanya kepada warga di sana tentang penitipan motor. Maklum memang di sana tidak terdapat base camp pendakian. Di sana kebetulan sedang ada acara dangdutan sehingga memudahkan kami untuk bertanya, namun banyak warga yang tidak tahu,mungkin karena saking jarangnya pendaki melewati rute ini. Akhirnya kami mendapatkan informasi jika orang yang kami maksud adalah pak sutris, tempat biasa pendaki menitipkan motor. Kami langsung mendatangi rumah beliau dan mengutarakan maksud tujuan kami. Pak Sutris pun menyambut hangat kedatangan kami.

Rumah beliau tidak cukup lebar untuk kami singgah, maka kami mendirikan dome di sekitar camping ground di dalam candi. Saat kami sedang sibuk membangun dome ada dua warga yang lewat dan menyarankan kami untuk pindah lokasi karena tempat yang kami gunakan adalah tanah milik dinas kehutanan. Kami di sarankan untuk ngecamp di pendopo bawah saja. Akhirnya dome kami packing lagi dan menuju pendopo bawah. Karena tempat di rasa nyaman tanpa membangun dome akhirnya kami hanya menggelar matras dan sleeping bag saja. Sepertinya badan ini sudah tidak mau di jak kompromi,  dalam waktu sekejap kami pun terlelap.

HARI PERTAMA

Pagi itu begitu segar, sayup – sayup mata kami terbuka. Candaan candaan ringan mulai terdengar ,nampaknya seluruh team sudah terbangun,pantas saja jam tanganku sudah menunjukan pukul 06.00. Segera saja ku ajak Pipit untuk turun untuk membeli sarapan. Begitu kami selesai menyantap sarapan, jam sudah menunjukan pukul 07:00.

IMG_2263

Kawasan Candi Gedong Songo

Mentari sudah mulai meninggi, kami tidak mau membuang banyak waktu. Sebelum berangkat kami melakukan brefing terlebih dahulu, pemanasan lalu berdoa bersama. Kami membagi tim menjadi dua kelompok tugas, kelompok pertama bertugas untuk ploting koordinat dan mentracking jalur pendakian yang terdiri dari Saya, Bachrul dan Hendras. Sedangkan kelompok yang kedua bertugas mengidentifikasi tanaman sepanjang jalur pendakian yang terdiri dari Aneri, Baktiar, Wawan dan Pipit.

 Tepat pukul 08.00 kami memulai pendakian. Awal perjalanan kami melewati macadam dengan ketingggian 1200 mdpl lalu dilanjutkan jalan setapak yang makin lama semakin menanjak. Tak heran karena posisi kami saat itu berada pada daerah dengan kerapatan kontur yang tinggi, bahkan harus menggunakan bantuan tali yang sudah tersedia di sana untuk mempermudah naik.

Berdoa setiap melakukan kegiatan

Berdoa setiap melakukan kegiatan

Siang itu sungguh menyengat kulit. Setelah kami lewati tanjakan terjal yang cukup menguras energi, kini kami harus memutar mengitari bukit dengan vegetasi ilalang dan semak belukar.Trek sudah mulai bersahabat namun mentari yang di atas sungguh menguji mental kami. Setelah memutar kami memasuki medan yang berbeda, selanjutnya kami memasuki hutan hujan tropis. Tak di sangka, hutan begitu lebat dan lembab sehingga sinar matahari tak mampu menyibak kerapatan hutan. Hutan ini didominasi oleh tumbuhan berkayu dan berkambium. Pohon – pohon di sana cukup besar dan lebat serta diselimuti oleh lumut. Trek yang dihadapi tak menentu, kadang naik dan kadang turun. Di tengah hutan kami menemukan tempat yang lumayan lapang, lalu kami memutuskan untuk singgah sebentar sambil meluruskan otot – otot kaki.  Kami sempat memasak mie instan untuk mengisi tenaga.

Tempat istirahat dan memasak

Tempat istirahat dan memasak

Selepas dzuhur kami melanjutkan perjalanan lagi. Kami makin dalam masuk kedalam hutan. Beberapa tanjakan – tanjakan terjal menguji mental kami. Tak disangka kami tidak berpapasan dengan satupun pendaki, kami hanya berpapasan dengan warga lokal saja.

Setelah melewati tanjakan terjal, trek mulai landai bahkan turun. Kami pun mulai cemas, kami khawatir jika kami salah jalan. Namun kami masih tetap saja melanjutkan perjalanan. Ketika melewati sebuah tikungan yang agak landai kami kaget dan berbalik arah. Seonggok bangkai anjing hutan tergeletak di pinggir jalur pendakian. Kami mulai khawatir, lalu kami putuskan istirahat sejenak untuk membuka peta. Bahkan kami harus survei jalur terlebih dahulu untuk membuktikan apakah jalur ini benar atau memang kami salah jalur.

Hutan tropis ungaran

Hutan tropis ungaran

Setelah yakin bahwa kami berada di jalur pendakian yang benar, kami kembali melanjutkan perjalanan. Medan kali ini cenderung datar namun memutar dengan di sebelah kiri jurang dan sebelah kanan bukit. Setelah sekian lama berjalan kami tiba di suatu pertigaan. Tempatnya landai namun tidak memungkinkan untuk ngecamp karena tempat tersebut diselimuti oleh semak belukar Disini pro dan kontra pendapat pun mulai bermunculan. Jika dilihat pada peta puncak gunung Ungaran berada di sebelah kiri, namun jika dilihat menurut titik ketinggian pada peta berada di sebelah kanan.

Mengindentifikasi Tumbuhan

Mengindentifikasi Tumbuhan

Akhirnya kami sepakat untuk mengecek puncak sebelah kanan terlebih dahulu karena memang tak ada plang marka jalan. Saya dan Baktiar mulai berjalan mengecek jalur. Jalannya sangat terjal dan tidak masuk akal. Dari sini terlihat samar – samar jauh di sana terdapat 3 tugu berwarna putih. Kami yakin bahwa di sanalah puncak yang kami maksud. Kami turun dengan sangat hati – hati, bahkan hanya menggunakan bantuan selendang yang saling terikat pada tangan masing – masing, karena memang kami tidak membawa webbing, hanya sebuah parang saja yang kami bawa. Sesampainya di pertigaan kami langsung bergegas melanjutkan perjalanan ke arah kiri. Sekitar 15 menit perjalan, terdapat dataran yang cukup untuk tiga tenda.

Hari sudah mulai gelap, akhirnya kami memutuskan untuk ngecamp di tempat tersebut. Tenda  mulai berdiri, asap – asap kompor mulai mengepul, piring – piring lapar mulai terisi nasi dan lauk. Kami sudah lapar, tanpa pikir panjang kami langsung menyantap hidangan sederhana ini. Malam hari kami habiskan mengobrol di samping api unggun  lalu kami masuk kedalam tenda masing masing untuk istirahat dan tidur.

Ploting jalur Gn.Ungaran

Ploting jalur Gn.Ungaran

HARI KEDUA

Pagi itu kami dibangunkan oleh kicauan burung. Saya lihat jam sudah menunjukan pukul 05.30. Kami langsung melakukan persiapan untuk summit attack, tepat pukul 06.00 kami memulai perjalanan menuju puncak. Treknya menanjak dan berbatu dengan latar belakang  hutan yang lebat dan lembab, setelah itu treknya mulai landai bahkan terdapat dataran yang cukup luas disekitar puncak untuk camping ground. Setelah berjalan sekitar 15 menit kami sudah sampai di puncak Ungaran. Puncak Ungaran terdiri dari tiga tugu putih berjajar dan sebuah tiang bendera. Puncaknya tidak begitu luas namun datar. Kami langsung mendokumentasikan moment ini. Tak lupa kami melakukan ceremonial sederhana di sana, sekitar pukul 08.00 kami turun menuju tempat camp. Setiba di tenda kami langsung membagi tugas, ada yang packing dan memasak agar kami dapat menyingkat waktu. Setelah semua beres dan perut sudah terisi kami melanjutkan perjalanan untuk turun.

Puncak Rider

Puncak Rider

Gila-gilaan dipuncak ungaran

Gila-gilaan dipuncak ungaran

Kami merasa perjalanan turun begitu cepat. Mungkin di hari kemarin kami terlalu sering beristirahat sehingga waktu kami tersita. Sesekali kami membuka gps untuk memastikan apakah jalur sudah tertracking sempurna atau tidak. Sekitar pukul 14:00 kami sudah tiba di kawasan candi. Kami mandi terlebih dahulu lalu turun mengambil motor. Tak kami sangka,  biaya parkir motor sangat mahal. Dua hari menginap dikenakan tarif 20 ribu/motor. Kami mau tak mau harus tetap membayar. Mungkin karena yang mendaki di jalur ini jarang dan tak ada basecamp pendakian yang resmi sehingga mereka memasang tarif mahal. Kami melanjutkan perjalanan pulang ke Jogja dengan santai. Kami tiba di Jogja ba’da isya dan disambut hangat oleh kawan – kawan Makupella, mungkin mereka telah rindu dengan kami.

Ceremonial di Puncak Ungaran

Ceremonial di Puncak Ungaran

Riang gembira di puncak ungaran

Riang gembira di puncak ungaran

By:Arief Kurniawan 111





Gunung Merapi( Puncak bukan-lah akhir dari cerita)

16 09 2014

Yogyakarta, 27 Agustus 2014, Kali ini saya dan adik-adik Diksar XIV saya berangkat menuju untuk kedua kalinya ke basecamp New Selo untuk mendaki gunung merapi. Gunung merapi adalah gunung yang paling teraktif di dunia saat ini dan beberapa tahun terakhir sering terjadi letusan-letusan besar maupun kecil. Diperjalan kali ini saya beranggotan 4 orang yang saya namakan (TIM SUPER),heheh..anggota tim-nya adalah Ian(yang selalu diam dan kalau ditanya sering gak dong), Ana(cewek tangguh dalam pendakian ini), teman-nya ian saya lupa namanya,hehe dan yang terakhir adalah saya sendiri eng-ing-eng(Bachrul), seperti super hero saja ya…

Dari Base Camp Makupella kami berangkat tepat pukul 11.00 wib menuju magelang dan saya menggunakan jalur alternative muntilan untuk menuju base camp new selo dan tiba pukul 13.00 wib ya lumayan lama sih nyampe nya maklum saya lupa-lupa ingat menuju jalan kesana nya soalnya tahun kemarin terakhir saya menuju kesana apalagi waktu ke Base Camp New selo nya waktu malam hari.

"Basecamp New Selo"

“Basecamp New Selo”

Setiba di base camp pendakian kami langsung melakukan regestrasi pendakian dan mengganti pakaian, setelah beres-beres kami melakukan briefing dan berdoa dan tepat pukul 13.30 wib kami melakukan pendakian, setelah berjalan kira-kira 15 menit kami serasa berada di hollywood, ternyata hollywood nya indonesia, hehehe… dengan bacaan NEW SELO yang sangat besar dan gagah…

Kemudian kami melanjutkan pendakian lagi dan melewati perkebunan warga dengan medan tanah berdebu dan tiba di pintu Taman Nasional pukul 14.20 wib, setelah melewati pintu kami melewati pepohonan besar dan satwa-satwa liar seperti monyet, jalak dan burung-burung jenis lainnya. Memang taman nasional gunung merapi masih terjaga keindahaanya hal ini lah yang perlu di pertahankan agar bumi beserta isinya dapat terjaga kealamiannya. Setelah melewati hutan kami tiba di pos 1 pada pukul 15.34 wib kami istirahat sejenak merasakan indahnya ciptaan tuhan dan dihari itu langit pun sangat cerah sehingga dari kejauhan kami dapat melihat puncak merapi yang begitu gagah berdiri dari kejauhan kami langsung mengabadikan moment-moment tersebut tak kami lewatkan satu pun, rasa semangat seolah-olah membuat kami ingin cepat sampai ke pos selanjutnya walaupun jarak yang kami tempuh masih kira-kira masih 1 jam perjalanan lagi.

"View dari Merapi"

“View dari Merapi”

Medan yang kami lewati dari pos1 menuju pos2 tanah berbatu dan kami tiba di pos 2 pukul 17.15 wib dikarenakan waktu sudah menjelang senja lalu kami putuskan untuk mendirikan tenda di pos 2. Setelah mendrikan tenda kami langsung bergegas masak sambil merasakan view sunset dari pos 2 merapi melihat dari ke jauhan gunung kembar sindoro sumbing, canda tawa pun kami lepas kan disitu sambil mengabadikan moment tersebut.  Read the rest of this entry »





Pendakian Massal, Hal baru yang tak terlupakan…

15 04 2014

Sesekali kutengok kebelakang seakan enggan meninggalkan gunung itu kawan.gunung yang terlihat kokoh mendampingi sang merapi yang tertidur.ya , gunung merbabu kawan tentunya. Aku teringat ketika kemarin kamis teman teman sibuk menyiapkan alat alat.mungkin dalam benak mereka juga tidak sabar untuk menunggu hari esok.karena hari esok hari jumat,dupuluh enam anggota MAKUPELLA akan melakukan pendakian masal.

Merapi dari puncak Merbabu

Merapi dari puncak Merbabu

Mentari di ufuk barat mulai meredup,tak terasa BC makupella sudah penuh sesak dengan jiwa jiwa petualang muda.ketika mentari benar benar terlelap,dua puluh enam orang pun berangkat menggunakan truk,tapi hanya aku dan hendras saja yang menggunakan motor.jam menunjukan pukul Sembilan malam,akhirnya rombongan tiba di polsek dan akan dilanjutkan berjalan kaki menuju BC pendakian .jaraknya cukup jauh,lumayan menguras tenaga juga.satu persatu rombongan tiba,mereka langsung bergegas istirahat untuk menyiapkan tenaga agar fit saat esok pagi.oh,, ya kawan,kebetulan kita bertemu dengan dua senior kita yang memang mereka berencana ingin mendaki juga lewat selo.

Pagi itu aku terbangunkan oleh suara suara hiruk pikuk teman teman yang telah bangun duluan.hari ini mentari sangat terik dan cuaca seakan menyambut kita.tak lama kulihat teman teman menggenggam sendok besi dan siap menyantap sarapan di pagi ini yang memang telah dipesan.perut kenyang,badan bugar,saatnya meregangkan otot dan persendian.sekitar sepuluh menit kami berlenggak lenggok di depan BC untuk melakukan pemanasan.sekarang semua telah siap,kepala kami tundukan kebawah,tangan tangan kecil di depan dada.kami memohon kepada tuhan agar slalu menyertai setiap langkah kami.rombongan mulai bergerak,satu persatu rombongan mulai meninggalkan BC pendakian.aku,hendras dan bahrul berjalan di belakang walaupun masih ada tiga orang lagi yang berjalan dibelakang kami.

Sunrise merbabu

Sunrise merbabu

Hari ini kita tidak diburu oleh waktu,target kita hari ini adalah sabana dua.sabana yang luas,hijau dan indah.perjalanan sebenarnya tidak ada kendala yang berarti.hanya mendekati sabana satu beberapa orang mulai tepar,benar saja jalurnya memang rock n roll dengan tanjakan tanjakan terjal yang licin.akupun juga ngos-ngosan juga.dengan membawa dua carier karena salah satu anggota mengalami masalah.lumayan untuk pemanasanlah,hehehe,,,
Hampir seluruh rombongan telah berada di sabana satu.sesekali ku tatap wajah wajah lelah itu.akhirnya kita sepakat akan ngecamp di sabana satu ini.satu persatu tenda dhome mulai berdiri,asap asap kompor mulai

Makan Bareng di Sabana

Makan Bareng di Sabana

membumbung,aroma aroma sedap mulai tercium.aku sungguh amat rindu dengan suasana seperti ini.mentari seakan bersembunyi dibalik jeruji kabut kabut,tak terasapun petang telah menjemput.api unggun mulai menyala redup redup,suara suara music,canda tawa,sendau gurau mulai sayup sayup terdengar,malam ini kami kami memang sungguh dekat dengan alam.
Pagi masih begitu muda dan kabut masih begitu tebal namun terdengar suara mbak lia yang membangunkan kami satu persatu.pagi yang sunyi sekejap berubah,hiruk pikuk suara mulai mewarnai pagi ini.para jiwa jiwa muda angkatan 14 sudah tak sabar ingin merasakan puncak pertamanya.jalan jalan setapak kini dipenuhi dengan cahaya headlamp,mereka sudah mulai bergegas untuk muncak.sesekali ku tengok kebelakang terlihat seperti gerombolan kunang kunang.

Foto Bareng Diksar XIV

Foto Bareng Diksar XIV

Pagi mulai menyingsing,sang fajar mulai merangkak naik,muka muka mereka kini mulai terlihat.pagi itu dihiasi pose pose narsis mereka,memang cukup menggelikan tapi aku senang melihat adek adeku seperti itu.mungkin itulah kawan cara mereka untuk menikmati alam.satu persatu kaki kaki kecil mulai menapaki puncak triangulasi.wajah wajah ceria,puas,bangga dan lelah bercampur.sambil menunggu mereka menjelajah,aku cukup menunggu barang barang yang mereka tinggalkan di triangulasi.lensa lensa kamera mulai berkedip mengabadikan momen momen langka bagi mereka.

Puncak Kenteng Songo

Puncak Kenteng Songo

Kabut kabut mulai menyusul kita ke puncak,memang seakan hendak mengusir kita.memang sudah saatnya untuk meninggalkan tempat ini dan kembali ke sabana satu.kompor kompor kembali menyala,nesting mulai di tumpangkan ,butiran beras mulai dimasak.lauk pauk juga mulai di olah.setelah makan untuk mengisi tenaga,kita mulai packing.dhome satu persatu mulai terlipat rapi pertanda tak lama lagi kita akan beranjak pergi.tetesan hujan dan gelegaran suara dari langit mengiringi langkah langkah kami.setibanya di BC pendakian kita rebahkan sedikit tubuh ini sambil berMCK.

Foto bareng di jalur pendakian selo

Foto bareng di jalur pendakian selo

menjelang petang,kita usdah mulai jalan menusuri jalanan kampong menuju truck yang menunggu kami di bawah.SELAMAT TINGGAL MERBABU…

Created :Arief Kurniawan





Lagi dan lagi Caving, menuruni indahnya Goa Cokro

4 03 2014

            Sore itu, setelah packing alat dan breefing selesai kami melakukan perjalanan menuju Goa Cokro. Kegiatan ini merupakan Pendidikan Lanjut Divisi Caving dari Anggota Muda Makupella yaitu Anjani. Perjalanan menuju Goa Cokro lumayan jauh dan beberapa kali rombongan kami berhenti untuk sekedar bertanya ke warga arah menuju Goa Cokro. Tim yang beranggotakan : Om Wisnu, Ipil, Mamalia,Bunda Anjani, Susi “congok”, Bos Aneri, Aeni “ngak-ngek” dan Ana “genter” akhirnya tiba di pendopo desa Belimbing setelah perjalanan kurang lebih 3 jam. Pendopo ini biasa digunakan untuk bermalam sebelum melakukan kegiatan di goa cokro.

           Pagi harinya sebagian dari tim mengirimkan surat ijin kepada kepala dukuh Belimbing dan menemui pengelola dari Gua Cokro untuk meminta ijin dan kunci gembok gua.

Anjani, Melalukan Rigging di gua cokro

Anjani, Melalukan Rigging di gua cokro

Pada saat itu kami mendapat beberapa wejangan dari pengelola, bahwa untuk anggota cewe yang sedang berhalangan tidak diperkenankan untuk turun, serta selalu menjaga etika saat berada dalam gua. Hal ini kami maklumi sebagai kearifan lokal dari daerah sini yang harus dihormati. Wal hasil setelah breefing, diputuskan bahwa yang turun ke gua cokro hanya 4 orang saja yaitu : Anjani ( sebagai riging man dan cleaner). Om Wisnu ( secound Man), congok dan mamalia. Dan anggota lain menunggu di mulut goa.

Goa Cokro merupakan goa yang letaknya ada di Kecamatan Pojong Kabupaten Gunung Kidul gua ini merupakan perpaduan antara goa vertikal dan horisontal. Read the rest of this entry »





Jejak kampus”Kulit”Di Pulau Seberang

19 11 2013

Pendakian Gunung Rinjani 3726 mdpl

Gunung Rinjani terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebelum meletus 11,000 tahun yang lalu, gunung ini mencapai ketinggian 5,000 Mdpl, namun letusannya melontarkan bagian atas gunung ini hingga menjadi 3726 Mdpl, dan membentuk cekungan yang kini menjadi Danau Segara Anak.

Gambar

Gunung Rinjani 3726 Mdpl

Gunung Rinjani dengan titik tertinggi 3.726 m dpl, mendominasi sebagian besar pemandangan Pulau Lombok bagian utara. Di sebelah barat kerucut Rinjani terdapat kaldera dengan luas sekitar 3.500 m × 4.800 m, memanjang kearah timur dan barat.Di kaldera ini terdapat Segara Anak (segara= laut, danau) seluas 11.000.000 m persegi dengan kedalaman 230 m. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Di Segara Anak banyak terdapat ikan mas dan mujair sehingga sering digunakan untuk memancing.

Senin 9 September 2013 bendera Makupella berhasil dikibarkan di gunung Rijani yang merupakan gunung tertinggi Read the rest of this entry »





“Di Bawah Kibaran Panji Kehormatan”

4 10 2012

Dirgahayu Makupella, Dirgahayu Akademi Teknologi Kulit ….. !!!!!!

“. . . . . Mereka kembali ke puncak gunung-gunung, Mereka tengadah dan berkata kesanalah SOE HOK GIE dan IDHAN LUBIS pergi, Kembali ke pangkuan bintang-bintang.”

Itulah penggalan sebuah puisi untuk mengenang “Soe Hok Gie & Idhan Lubis” yang meninggal dipuncak Mahameru pada salah satu batu In Memoriam di gunung tersebut.

Puncak Gunung Semeru

Pagi ini,30 september 2012 bendera Makupella berhasil di kibarkan di atap tertinggi pulau jawa. Hari itu adalah peringatan 12 tahun berdirinya Makupella & apresiasi 54 tahun Akademi Teknologi Kulit Yokyakarta. Puncak yang menjulang setinggi 3.676 mdpl tersebut berhasil di capai oleh para pendaki Makupella pada pukul 07.00 wib.

Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau jawa,3.676 mdpl dengan puncak Mahameru,dan gunung berapi tertinggi ke tiga setelah Rinjani & Gunung Kerinci. Untuk mencapai puncak Gunung Semeru kami harus menempuh jarak sejauh kurang lebih 20 kilometer dengan waktu 19 jam perjalanan,melewati hutan-hutan lebat & padang rumput yang luas.

Danau Ranu Kumbolo, 2.400 Mdpl

Di hari pertama kami bermalam di Danau Ranu Kumbolo di ketinggian 2400 mdpl,dengan suhu udara di bawah nol derajat celcius. Titik-titik embun di tenda kami membeku menjadi es di pagi harinya. Selanjutnya pada hari kedua seluruh team berkemas untuk menuju Kalimati ,pos pendakian terakhir sebelum “Summit Attack” ke Mahameru. Di sini kami mendirikan tenda untuk menaruh barang yang tidak di bawa menuju puncak,dengan begitu beban kami lebih ringan.

Mendaki puncak Mahameru dengan jalur pasir pada malam hari memiliki tantangan tersendiri. Udara yang dingin,gelap yang pekat,percabangan jalur dengan jurang-jurang yang dalam,juga rasa lelah dan kantuk adalah ujian yang harus kami lewati. Tidak jarang terjadi kecelakaan di jalur pendakian Mahameru bagi beberapa pendaki,baik di sebabkan oleh persiapan ataupun karna kondisi alam.

Perjalanan di Jalur Pendakian

Berpedoman pada informasi yang di dapat,kami membagi team menjadi kelompok-kelompok kecil yang saling memback up. Pendaki kuat berjalan bersama pendaki lemah,dari leader sampai pendaki terakhir(sweaper) sebagai penyapu jalur & back up rescue. Tengah malam, ketika sinar rembulan memancar terang kaki-kaki kami melangkah menjejaki gundukan pasir di jalur Mahameru. Oksigen yang tipis membuat nafas kami tersengat hampir-hampir menyesakkan dada. Dengan sisa-sisa tenaga yang ada akhirnya tanah tertinggi di pulau jawa itu berhasil kami jejaki, kepulam asap “Wedus Gembel” dari kawah Jonggring Seloka menyambut kedatangan kami.

“Manusia cuma bisa berhasil menjejaki puncak,tapi tak pernah bisa menaklukan gunung”. (Gaston Rebuffat-Perancis).

Oleh :  TOM _072 MKPL





wajib gunung tim kopeng

8 07 2012

Sore itu tidak seperti biasanya didepan BC makupella,anak- anak berkumpul dan berlalu lalang dengan sibuknya mempersiapkan segala macam yang dibutuhkan untuk Wajib Gunung.
Setelah semua cukup dan kami (Sinar,Iimron,Lia,Ika,Septa,Musya,Tohar dan Gede) bersiap melakukan perjalanan menuju BC pendakian yang berada di Desa Cuntel Kopeng Getasan Kabupaten Semarang dengan berpasangan Thohar + Septa,Gede + Mucha,Imron + Lia,Sinar + Ika menggunakan sepeda motor.perjalanan yang kami tempuh sekitar 2 jam tidaklah sia-sia,karena menjelang malam tepatnya pukul 18.25 kami sudah tiba di BC Manggala.Setibanya disana kami menunggu sebentar dikarenakan BC Manggala masih dalam keadaan terkunci dengan duduk diluar dan merasakan dinginnya angin pegunungan.Tidak lama kemudian mas Ando selaku penjaga BC pun tiba,dengan segera dia membuka pintu dan kami pun langsung masuk kedalam ruangan karena semakin merasakan kedinginan
Malampun semakin larut,setelah dirasakan cukup beramah tamah dengan pendaki lain yang berada di BC pendakian kami memutuskan untuk beristirahat,namun karena udara yang sangat dingin kami memutuskan membongkar tas carier dan mengambil Sleeping Bag untuk menghangatkan kami ketika tidur.Pukul 21.45 sebagian dari kami (Imron,Lia,Ika,Septa) sudah tidur tapi untuk yang lainnya (Thohar,Gede,Sinar,dan Mucha) masih asyik berbincang dengan mas Ando.
Azan subuh berkumandang,dengan perasaan sedikit malas dikarenakan hawa dingin yang menusuk tulang, namun kami harus bangun.Setelah menunaikan ibadah sholat subuh Lia,Ika,Septa dan Mucha masuk ke dapur untuk memasak membuat sarapan.Tepat pukul 08.00 kami sarapan pagi yang kemudian dilanjutkan dengan pemasangan marka yang sudah direncanakn jauh-jauh hari sebelumnya pada pukul 09.10 kami memasang lima marka jalan yaitu tiga untuk penunjuk tempat ibadah,satu penunjuk BC pendakian dan satu lagi untuk penunjuk jalur pendakian.selesai memasang marka kami melanjutkan bakti sosial yang kedua yakni bersih-bersih pad pukul 10.17,pada awalnya kami merencanakan untuk bersih-bersih tempat ibadah tetapi di karenakan tempat-tempat ibadah disana sudah ada petugasnya untuk bersih-bersih,sehingga kami mengalihkan rencana menjadi bersih-bersih BC manggala.
Selesai membersihkan BC Manggala kami memutusakan untuk ishoma.Pada pukul 13.26 kami melakukan breefing dan pemanasan sebelum melaksanakan pendakian.tepat pukul 13.35 tim kopeng start dari BC ,baru beberapa menit berjalan tiba-tiba septa mengalami pusing karena kepalanya terbentur tas carier muca sehingga kami mengambil istirahat sebentar,setelah dirasa kondisi septa sudah mendingan kamipun melanjutkan perjanan,perjalanan menuju pos bayangan 1 dirasa belum begitu berat karena kondisi jalan yang masih rata dan mudah untuk ditempuh,kami tiba dipos bayangan 1 pada pukul14.45, dan kami langsung melanjutkan perjalan menuju pos bayangan 2. Dengan berjalan setapak demi setapak akhirnya kami tiba di pos bayangan 2 pada pukul 15.16 dan mengambil istirahat untuk beberapa menit sebelum melanjutkan perjalanan,setelah selesai melepas semua lelah kamipun melanjutkan perjalanan ke pos 1,medan yang kami tempuh untuk perjalanan kepos 1 sudah sedikit terjal dan hal tersebut menyebabkan tenaga kita semakin terkuras setelah berjalan sekian lama kita akhirnya sampai juga di pos 1 pada pukul 16.08, kami tidak beristirahat lama disana dikarenakan ada pendaki lain yang camp di pos 1 dan pos 2 sudah menanti kedatangan kami.Dengan ditemani sinar matahari yang condong diufuk barat kamipun melanjutkan perjalan ke pos 2 di tengah perjalanan kamipun bertemu dengan rombongan pendaki lain dari solo yang sedang dalam perjalanan turun.Akhirnya pada pukul 16.54 kami tiba dipos 2 cuntel, karena kami serasa kehabisan tenaga kamipun membuka beberapa logistik yang kami bawa,beberapa yang kami makan dapat mengembalikan tenaga yang tadinya sudah terkuras,dengan lelah yang yang masih tersisa kami melanjutkan perjalanan ke pos 3,perjalanan semakin berat dengan medan yang terjal kembali kami temui,dan juga temen kami muca sudah mulai merasakan lelah yang sangat yang menjadikan wajahnya merah karena kelelahan,sering beristirahat pada perjalanan kepos ini karena tim juga sudah kehabisan tenaga tidak lama kemudian pos 3 sudah perada di depan mata,kamipun mempercepat langkah supaya cepat sampai.Alhasil pada pukul17.53 kami sampai di pos 3.Kamipun disambut dengan dingin khasnya gunung,hari semakin gelap dengan beberapa pertimbangan akhirnya kami memutuskan untuk camp di pos ini,yang sebenarnya jauh dari yang kami targetkan,kami menargetkan untuk camp di pos menara,tetapi apa boleh buat kita sudah berusaha semampu kita,dan tetap Tuhanlah yang menentukan.tanpa lama-lama kami segera mendirikan 2 doem dengan kapasitas 4 orang untuk satu doem.Meskipun masih pukul18.30 karena cuaca yang sangat dingin kamipun segera masuk doem dan memasak perbekalan yang kami bawa,setelah makan malam pukul 19.30 kami beristirahat setelah sekian jam berjalan dan meregangkan otot-otot yang kaku.
Mentari pagi muncul begitu terang,hari minggu 3 juni menjadi semangat baru untuk melanjutkan perjalanan,tepat pukul 05.54 semua tim dapat bangun dengan kondisi sehat wal afiat,saat terbangun kami (Ika,Lia,Imron dan Sinar) kaget karena doem mereka ambruk,setelah dicek ternyata salah satu frame ada yang patah,terpaksa salah satu doem kami langsung di bongkar,sebagian packing dan sebagian dari kami ada yang masak untuk sarapan pagi,selesai sarapan kami melanjutkan perjalan menuju puncak.Dalam perjalanan ini temen kami Mucha tidak dapat melanjutkan perjalanan dikarenakan fisiknya yang memang sudah drop Mucha tinggal di pos 3 dengan ditemani Tohar selaku pembimbing tim kopeng.
Dengan ditemani matahari yang tidak malu-malu menampakkan sinarnya pukul 07.38 Gede,Sinar,Imron,Ika,Lia dan Septa memulai perjalanan dan meninggalkan pos 3,perjalanan dimulai dengan jalur yang mulus dengan banyak semak,setelah satu jam berjalan akhirnya sampai juga dipos 4 yang biasa disebut pos menara,di post ini terdapat sebuah menara yang menjulang tinggi dan kami menyempatkan untuk mengambil beberapa foto,saat dipos 4 ternyata ada banyak pendaki lain yang sedang beristirahat dan ada juga yang sedang asyik mengambil gambar dengan pose-pose yang beragam.Setelah dirasa puas menikmati puncak menara kami melanjutkan perjalanan. Medan yang kami lalui berbatu dan sedikit curam dengan kanan kiri jurang,di tengah perjalan kami mencium bau yang sangat menyengat ternyata bau tersebut berasal dari kawah yang banyak belerangnya,serasa ingin cepat-cepat lepas dari bau tersebut kamipun semakin semangat untuk melanjutkan perjalanan,tepat pukul 09.26 kami sampai di puncak geger sapi,dan kami menyempatkan diri foto dengan pendaki lain puncak geger sapi terdapat beberapa batu besar dan kondisi tempat yang sempit dengan kanan kiri jurang,kamipun meninggalkan puncak geger sapi dan menuju puncak kenteng songo,tidak lama berjanan kami sampai di persimpangan,dan ternyata bnyak pendaki lain yang sedang istirahat disana,kamipun sedikit banyak ngobrol dengan mereka kami mendapat informasi bahwa malam sebelumnya sempat terjadi badai di area persimpangan,kami meninggalkan persimpangan dan bergegas menuju puncak,perjalanan yang kami lalui pada awalnya datar dan landai tetapi begitu dekat dengan puncak perjalananpun semakin terjal dengan harus mendaki tebing-tebing pendek akhirnya kamipun sampai di puncak kenteng songo pada pukul 10.30,sangat lepas sekali ketika sampai puncak,tetapi cuaca tidak mendukung kabut menutup semua lapisan sehingga kami tidak bisa menikmati pemandangan yang seharusnya bisa mengobati kelelahan kami.Setelah melakukan dokumentsi kami makan-makan sejenak untuk mengganti tenaga kami yang hilang.Setelah satu jam berlalu kami turun dari puncak kenteng songo pada pukul 11.17.
Tim kopeng turun dari puncak merbabu dengan cepat hanya memakan waktu 20 menit kami sudah sampai di persimpangan. Lia,Ika,Septa istirahat di persimpangan sementara untuk Imron,Sinar dan Gede melanjutkan perjalanan ke puncak syarif.Setelah beberapa saat mereka turun dan tim kopeng langsung turun menuju pos 3 dimana tempat kami camp semalam.Tepat pukul 12.10 kami tiba di puncak geger sapi dan lagi-lagi masih penuh dengan pendaki lain,kami langsung turun tanpa mengambil istirahat dan sampai di puncak menara pada pukul 12.44, tidak lama-lama beristirahat kamipun langsung menuju pos 3 karena air yang kami bawa sudah habis jadi kami semakin semangat untuk cepat turun.Sesampainya dipos 3 pukul13.15 tidak basa basi lagi kami langsung menyerbu air dan makan siang yang sudah dimasak oleh Mucha dan Thohar.Selesai makan kita langsung packing dan membersihkan sekitar pos 3,dengan membawa rasa puas akhirnya kami turun dari pos 3 pukul14.15 disepanjang jalur kami disuguhi pemandangan yang dapat memanjakan mata,bunga-bunga yang merekah,pohon pinus yang berjajar semakin memperindah jalan yang kami lalui,tidak lama kemudian kami tiba di pos 2 hanya memerlukan waktu 15 menit untuk turun dari pos 3 ke pos 2.Kami istirahat sebentar dan mencari sumber mata air dipos 2 karena persediaan air kami yang sangat menipis.Tidak disangka ternya kami turun bersama pendaki lain dari solo yang hanya berjumlah satu orang,sehingga kami meminta tolong kepada mas tersebut untuk memotret kami di pos 2.Setelah dirasa cukup istirahat kami melanjutkan perjalanan ke pos 1,dengan sedikit berlari kami tiba dipos 1 dengan waktu 20 menit yaitu pada pukul 14.50. Tidak banyak istirahat dipost ini,kami membersihkan sampah yang ada di pos 1 setelah bersih kami melanjutkan perjalan ke pos bayangan 2,sampai di pos bayangan 2 pukul 15.15 disana terdapat bak kira-kira berukuran 1×2 meter yang berisi air,tetapi air tersebut kelihatannya tidak dapat dikonsumsi jadi kami mengurungkan niat untuk mengambil air tersebut.Tidak berlama-lama dipost bayangan 2 kami langsung turun,sesampainya di post bayangan satu pada pukul 15.39 kami menerapkan materi IMPK dengan belajar mencari titik koordinat sampai pukul 16.14.
Tim kopeng sampai di BC pendakian pukul 16.35, tidak membiuang-buang waktu semua anggota tim langsung membersihkan diri dan bergegas menuju BC makupella.Setelah membayar retribusi BC kamipun meninggalkan BC manggala pada pukul 18.20 dengan mengendarai sepeda motor,sesampainya dijalan magelang kami mampir ke kedai mi ayam dan makan malam disana,tidak berlama-lama selesai makanpun kami langsung meluncur kembali,tim kopeng sampai di BC makupella pukul 21.30 dengan keadaan BC yang sepi.Tidak basa-basi setelah meletakkan barang-barang yang dibawa semua anggota langsung pulang ke tempat masing-masing untuk mempersiapkan esok hari (cuci alat together).

by: Lia diksar XII MKPL