Sejarah Makupella
Makupella merupakan kepanjangan dari Mahasiswa Kulit Peduli Alam, didirikan pada tanggal 30 September 2000. Embrio dari Makupella adalah Komunitas dari mahasiswa yang suka naik gunung yang berada di Kampus Akademi Teknologi Kulit, dan tanpa adanya tahapan – tahapan regenerasi seperti layaknya organisasi. Dengan alasan tersebut maka dibentuklah Makupella, yang diharapkan dapat lebih maju dan berkembang dengan dibuatnya aturan main atau AD-ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) .
Lambang Makupella
Arti dan Makna Lambang Makupella :
- Merah Putih : Kita merupakan putra bangsa yang setia kepada Negara.
- Bentuk gunung : Makupella sebagai OPA mempunyai cita – cita yang tinggi untuk terus maju dan berkembang.
- Arah mata angin : Pengharapan bahwa Makupella mempunyai arah tujuan yang pasti di masa sekarang ataupun yang akan datang.
- Sepasang telapak kaki : Keharmonisan organisasi tak akan terwujud jika terjadi kepincangan dalam berpijak, sehingga diperlukan keselarasan dan saling melengkapi.
- Gambar kulit : Menunjukkan Almamater Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta.
- Pita : Sebuah ikatan organisasi yang membutuhkan loyalitas dan pengorbanan untuk kepentingan organisasi.
- Makupella : Kepanjangan dari Mahasiswa Kulit Peduli Alam (nama organisasi).
Janji Makupella
- Setia kepada Negara Kesatuan Repuklik Indonesia.
- Menjunjug tinggi nama baik Almamater Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta, setia dan bertanggung jawab terhadap organisasi.
- Mentaati Kode Etik Pecinta Alam
Perkembangan Makupella dari tahun ke tahun
Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) I Makupella dilaksanakan pada bulan November 2000 dengan jumlah peserta 16 orang kemudian diserahi tanggung jawab untuk menjalankan organisasi, dengan ketua terpilih Arsenal Irawan Purba (angkatan 99).
Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) II dilaksanakan pada bulan November 2001 dengan jumlah peserta 23 orang, dilaksanakan di kompleks Goa Cerme, Imogiri. Setelah Diklatsar II terlaksanakan, dilakukan penyerahan kepengurusan kepada Mario Devis yang tepilih sebagai ketua Makupella periode 2001 – 2002, yang selanjutnya digantikan oleh wakil ketuanya yaitu Miftahul Khoir hingga tahun 2003. Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) III dilaksanakan pada bulan April 2003 di Lereng Selatan Merapi, dengan jumlah peserta 6 orang. Pada bulan Juli 2003 dilakukan pergantian pengurus dan pemilihan ketua Makupella periode 2003 – 2004, dengan ketua terpilih Taufiq Nugroho.
Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) IV dilaksanakan pada bulan Desember 2003 – Januari 2004 di Lereng Selatan Marapi, Kompleks Goa Cerme dan Bendungan Tegal, Imogiri yang diikuti oleh 11 orang peserta. Pada bulan September 2004 diadakan Musyawarah Anggota dengan agenda Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan pemilihan Ketua Makupella periode 2004 – 2005 dengan ketua terpilih Ardianto Subekti.
Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) V dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2004 di Lereng Selatan Merapi, Bendungan Tegal dan Kompleks Goa Cerme, Imogiri. Diikuti oleh 9 orang peserta. Pada akhir bulan Agustus – September 2005 diadakan Musyawarah Anggota, dengan agenda Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan pemilihan Ketua Makupella periode 2005 – 2006 dengan ketua terpilih Haryadi.
Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) VI dilaksanakan pada bulan Januari 2006 di Goa Cerme, Sungai Elo, Lereng Selatan Merapi. Diikuti oleh 3 orang peserta. Setiap tahun Makupella mengalami penurunan peserta Diklat, ini menandakan sudah terjadinya penurunan minat mahasiswa ATK untuk berorganisasi. Tetapi hal ini tidak menyurutkan semangat dari Anggota Makupella, justru ini menjadikan suatu tantangan tersendiri. Sebuah tantangan untuk mempertahankan eksistensi Makupella khususnya di Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta.
kau memberikanku arti pembelajaran!!!!
salam seribu hati dalam satu jiwa
hormat grak bagi pengurus makupella yang telah melanjutkan perjuangan kami,semoga MKPL selalu eksis dan berprestasi.
sepertinya sedjarahnya kurang komplit ceritanya,tolong digali lagi agar sesuai dengan sedjarah aslinya..matur nuwun..salam soko djakarta
Chetol.016.mkpl.98
aku sepakat sama usulan p’ cethol tentang penggalian kembali sejarah makupella terutama untuk kategori para pendiri. karena ada beberapa pendapat diantara para pendiri tsb bahwa pendiri itu cm 9 orang tp ada jg yg berpendapat 11 orang. kalo boleh usul sih, mohon buat para pendiri untuk memberikan pernyataan resmi shg nantinya tdk simpang siur. menurutku, siapapun yg dimasukkan ke “founding father ” makupella mrpkn hak prerogatif dari pendiri, kami hanya sbg generasi penerus tdk berhak tuk campur tangan.
best regard
inoenk 026mkpl00
keren pokonya,,,,tunggu agku ikut itu,,hahahaha,,,,,
info : jika ingin teu tentang info hutan mangrove yang ada di jogja ,silahkan dteng ke Baros, Tirtohargo, Kretek, bantul, DIY, byk yg akan didapat dr sana atw klik http://www.mangrove jogja.com trims
Kalau untuk urusan siapa pendiri-siapa penggerak itu bukan lah hal prispip yang harus diperdebatkan dan dierebutkan, namun yang harus dipikirkan adalah fenomena penon aktifan anggota hanya dengan alasan tidak tercatatnya nomor induk sebagai anggota dalam data based sekarang ini sangat lah mengundang keprihatinan para pendiri Makupella.
Pada dasarnya keanggotaan yang dulu digagas adalah keanggotaan yang mengikat secara moral dan struktural keanggotaannya. Itulah semangat yang ingin kami usung hingga sampai kapan pun makupella berdiri.
pok men ngono kwi mbah.aku manut ,no druks,no dring,no women ,no crai
NICE
SURIP 97
[…] […]